Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Pegi Setiawan Anggota The Jak Garis Keras, Sering Bentrok dan Sweeping Bobotoh, kata Razman Nasution

Kelompok ini kata Razman sering terlibat bentrok antara suporter dan kerap mensweeping kelompok bobotoh atau suporter Persib Bandung.

Editor: Ravianto
Tangkap layar Kompas TV
Pegi Setiawan sosok yang diduga menjadi otak pembunuhan Vina di Cirebon, dihadirkan Polda Jawa Barat dalam konferensi pers, Minggu (26/5/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Tersangka kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan atau Perong disebut anggota The Jak Garis Keras, kelompok suporter Persija Jakarta di Cirebon.

Hal ini diungkapkan pengacara bernama Razman Arif Nasution dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Sabtu (1/6/2024).

Kata Razman, The Jak Garis Keras kelompok yang sering bentrok dengan bobotoh, bahkan sampai men-sweeping pendukung Persib Bandung itu.

Fakta Pegi Setiawan masuk anggota Jak Garis Keras itu didapatkan Razman berdasarkan penelusuran dan informasi yang dia dapat.

"Jak garis keras ini merupakan kelompok suporter Persija di Cirebon yang sering terlibat beberapa kali bentrok antara suporter," kata Razman dalam konpers yang ditayangkan di akun Kompas TV, Sabtu (1/6/2024).

Seperti diketahui, Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon ditemukan tewas di Jembatan Talun, Cirebon 27 Agustus 2016 silam.

Jembatan Talu, Cirebon, Kamis (23/5/2024). Di lokasi inilah Vina Dewi Arsita dan pacarnya, Eky ditemukan tewas pada Agustus 2016 silam.
Jembatan Talu, Cirebon, Kamis (23/5/2024). Di lokasi inilah Vina Dewi Arsita dan pacarnya, Eky ditemukan tewas pada Agustus 2016 silam. (eki yulianto/tribun jabar)

Vina Cirebon ditemukan tewas bersama pacarnya, Muhammad Rizky atau Eky.

Temuan data itu kata Razman dinilai kontra produktif dengan keterangan keluarga yang menyebutkan bahwa Pegi adalah anak yang lugu dan polos.

"Dari informasi yang kami terima, saudara PS ini diduga punya kelompok yang disebut Jak Garis Keras. Dalam kelompok ini PS menjadi aksi terdepan manakala terjadi aksi-aksi bentrok, PS ini yang di depan," kata Razman.

Baca juga: Beredar Rekaman CCTV di TKP Kasus Vina Cirebon, Motor Matik Jadi Sorotan, Melmel Ngaku Sudah Lihat

Bahkan katanya di kalangan anak muda yang mengenalnya, Pegi disebut sering melakukan sweeping terhadap bobotoh, kelompok suporter bola Persib Bandung.

Menurutnya Pegi kerap mempreteli kaus bobotoh hingga atribut suporter asal Bandung tersebut.

"Kalau kita lihat di televisi di depan, kelihatan orang yang sangat lugu, data yang kami terima tidak begitu. Kita mau gambarkan kontra produktif degan keterangan pihak keluarga dia, yang mengatakan polos," ujar Razman.

Pengacara Razman Arif Nasution. (Sumber: Tribunnews)
Pengacara Razman Arif Nasution. (Sumber: Tribunnews) (Istimewa)

Karenanya Razman berharap polisi mendalami temuannya itu.

"Kami mohon Pak Dirkrimum Polda Jabar yang sekarang, sudah dibantu oleh Bareskrim untuk memeriksa kelompok Jak Garis Keras ini dan orang-orang yang suka ribut. Karena ini berbahaya," katanya.

Sementara untuk nama Pegi Setiawan saat tinggal di Bandung berubah menjadi Robi, menurut Razman hal itu bukanlah disamarkan.

Tapi, kata dia justru sengaja diubah dengan tujuan tertentu.

Menurut Razman, Pegi juga sengaja digambarkan sebagai orang pendiam untuk mendapatkan simpati dari publik.

Karenanya Razman percaya bahwa Pegi bukan korban salah tangkap dan Polda Jabar pasti memiliki bukti kuat Pegi adalah pelaku pembunuhan Vina yang selama ini buron.

Razman menjelaskan ayah Pegi, Rudi Irawan juga patut menjadi orang yang harus dicurigai membantu menyembunyikan Pegi.

"Adapun tentang orang tuanya PS, ayahnya di Cirebon menggunakan nama Rudy Irawan. Tapi di Bandung menggunakan A Saprudi. Ini berubah-berubah," ujarnya.

Menurut Razman dari data yang dimilikinya diduga ayah Pegi memiliki KTP ganda.

"Kita tidak menuduh siapa pun. Tapi data yang kami punya ini orang tuanya PS punya KTP ganda," katanya.

Ramzan mengatakan ayah Pegi merupakan sosok yang patut dicurigai karena identitasnya kerap berubah-ubah.

Ia juga mempertanyakan motif ayah Pegi melakukan hal itu.

Sebab kata Razman jika disengaja, bisa terjerat pidana karena melanggar UU Kependudukan.

Di mana setiap orang dilarang membuat data pribadi palsu atau memalsukan data pribadi dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, yang dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diancam pidana 6 tahun penjara.

"Saya mendorong Polda Jabar untuk memeriksa Rudi Irawan atau A Saprudi atau ayah PS. Beliau diduga ber-KTP ganda," katanya.

Alasan Pegi Jadi Robi

Satu per satu tuduhan atas Pegi Setiawan, tersangka Kasus Pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon mulai terbantahkan.

Terkini adalah kabar Pegi Setiawan atau Perong mengubah identitasnya selama 8 tahun buron.

Pegi disebut berganti nama menjadi Robi untuk menghindari kejaran polisi.

Kini fakta sebenarnya sudah terungkap.

Pegi Setiawan memang benar mengubah panggilannya dari Pegi menjadi Robi.

Dan, nama Robi itu ternyata juga bukan nama asal comot. 

Robi ternyata nama adik Pegi Setiawan, yakni Robi Setiawan.

Robi Setiawan, 24 tahun, bercerita mengenai alasan Pegi bisa dipanggil Robi di antara teman-teman kerjanya di Bandung.

Menurut Robi, perubahan nama ini bermula dari masalah keluarga yang memaksa Pegi untuk mengadopsi identitas baru.

"Ya jadi, perubahan nama yang terjadi pada kakak saya Pegi Setiawan menjadi Robi karena permasalahan keluarga."

"Di mana, waktu itu bapak saya (Rudi) mengenalkan kepada istrinya di Bandung Pegi itu sebagai keponakan, takutlah intinya kepada istrinya gitu."

"Saat waktu itu lah, Pegi dikenal sama lingkungan kontrakan sebagai Robi," ujar Robi saat diwawancarai di rumahnya di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Rabu (29/5/2024).

Ada di Bandung saat Vina Ditemukan Tewas

Robi juga menegaskan, bahwa pada saat kejadian yang menimpa Vina dan Eki tahun 2016 lalu, Pegi, kakak kandungnya sedang bersama dirinya di Bedeng, Bandung.

"Sementara itu, pada saat kejadian, Robi sedang bersama Pegi di Bedeng (Bandung), sedang tiduran (besoknya)," ucapnya.

Robi siap menjadi saksi bahwa Pegi tidak bersalah dan berharap agar kakaknya segera dibebaskan. 

"Robi siap menjadi saksi kalau Pegi tidak bersalah, dan yakin Pegi tidak bersalah. Harapannya Pegi cepat keluar saja," jelas dia.

64 Pengacara Bela Pegi

Sementara itu sedikitnya 64 pengacara siap membela Pegi Setiawan di meja hijau karena meyakini Pegi bukan pelaku pembunuhan Vina yang buron.

Tim Kuasa Hukum Pegi Setiawan kini tengah mengajukan agar Pegi mendapatkan penangguhan penahanan.

Muchtar Efendi, satu dari antara pengacara Pegi mengaku menyiapkan banyak pendampingan untuk Pegi Setiawan dalam menghadapi Kasus Pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon pada 2016.

"Penangguhan penahanan karena itu hak dari tersangka, maka kita punya hak untuk mengajukan penangguhan penahanan," katanya.

Namun Muchtar tak menjelaskan secara rinci apa alasan tim kuasa hukum mengajukan penangguhan penahanan untuk kliennya.

Ia hanya meminta seluruh pihak yang mengikuti kasus ini menunggu jawaban resmi dari pihak berwenang.

"Itu nanti setelah ada jawaban dari pihak berwenang tentang dikabulkan atau tidaknya permohonan kami," ucapnya.

Selain itu, Muchtar Efendi menyebut telah menemui penyidik yang menangani kasus Pegi untuk meminta salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Alhamdulillah secara permohonan kita sudah diterima, cuma untuk salinannya (BAP) tidak bisa diberikan malam ini, karena harus ada disposisi dulu dari pimpinan dan waktunya sudah di luar jam dinas," ujar Muchtar Efendi.

Muchtar juga mengungkap soal adanya perubahan dalam tim kuasa hukum Pegi, karena adanya penambahan.

Baca juga: Pengakuan Melmel Lihat Pembunuhan Vina dan Eky, Pengacara: Kita Tunggu Bukti-buktinya

Menurutnya, saat ini total sudah ada 64 pengacara yang ingin menjadi kuasa hukum Pegi dari berbagai daerah di Jabar.

"Kurang lebih total ada 64 orang dan itupun kemungkinan masih bisa terus bertambah," katanya.

Hal ini, katanya menunjukkan bahwa antusias dari rekan-rekan pengacara sangat tinggi dan peduli dengan kasus yang berkembang

Sebelumnya Pegi diketahui bakal dibela 42 pengacara yang menyakini dirinya tak bersalah.(*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Razman Sebut Pegi Tergabung di Kelompok Jak Garis Keras, Sering Bentrok dan Sweeping Bobotoh

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved