Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Melmel Sudah Muncul di Kasus Vina Cirebon, Ini Pengakuan Lengkapnya dan Tanggapan Kuasa Hukum Pegi
Menurut Toni, kesaksian Melmel berpotensi mengungkap apakah Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian saat pembunuhan berlangsung.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Baru disusul pelaku membonceng Eky dan Vina.
"Begitu selesai, mereka mau keluar saya lari. Pertama yang keluar berapa motor aja, Vina sama Eky belum dibawa, gak tau mereka ngecek apa gimana," katanya.
Kata Melmel, pelaku membonceng masing-masing korban.
"Dibonceng 3, Vina ditaruh di tengah sambil tutup mukanya pakai jaket, gak ada pergerakan sudah," katanya.
Melmel kemudian mengaku membuntuti iring-iringan pelaku yang membawa Eky dan Vina
"Jarak saya agak jauh," katanya.
Mau Dibuang ke Bawah Jembatan
Melmel melihat awalnya pelaku membawa dua korban ke bawah jembatan Talun.
"Entah kenapa dibawa naik ke atas, nah di atas itu terakhir dibuang Eky sama Vina," kata Melmel.
Ada Saka dan Ucok
Dengan kondisi Flyover Talun yang terang karena lampu penerang jalan, Melmel mengaku mengenali beberapa pelaku, di antaranya Saka Tatal dan Ucok.
"Saka Tatal ada, Ucok entah siapa panggilannya di geng motor saya gak tahu," katanya.
Usai menaruh jasad Eky dan Vina di flyover Talun, sebagian pelaku pergi.
"Tapi gak semuanya, kayaknya sudah dibagi tugasnya. Saya datangin, saya hampiri Eky saya pikir ada pergerakan," kata Melmel.
Tak Ada Warung
Feri Irianto, seorang warga yang tinggal di belakang SMPN 11 Cirebon, meragukan kesaksian Aep, saksi dalam Kasus Pembunuhan Vina dan Eki.
Feri menyampaikan, penjelasan Aep tidak dapat dipercaya karena berbagai alasan.
"Saya mungkin juga sama dengan orang-orang, bahwasanya kesaksian Aep meragukan. Karena penjelasannya dengan cara menggunakan masker, gestur tubuhnya, matanya yang terlihat berbohong. Di situ saya merasa kesal," ujar Feri saat diwawancarai, Jumat (31/5/2024).
Dia menegaskan, jika kesaksian Aep dapat dibuktikan, ia rela para terpidana dan Pegi dihukum.
Namun, ia meragukan pernyataan Aep tentang adanya warung di depan tempat kerja Aep yang menjadi lokasi pertemuan para pelaku.
"Tapi dengan penjelasan Aep yang ada warung di depan tempat kerjanya lalu melihat ada para pelaku, itu saya ragukan. Karena di depan tempat kerjanya yaitu tempat cucian mobil itu enggak ada warung, karena saya yang rumahnya di belakang SMPN 11 suka beli rokok dan tahu betul tidak ada warung di depan cucian mobil waktu itu," ucapnya.
Feri menambahkan, bahwa warung terdekat berada di depan MAN 2 Cirebon dan warung tersebut sudah ada sejak lama namun jaraknya cukup jauh dari tempat cucian mobil.
Selain itu, Feri juga meragukan klaim Aep yang mengaku bisa melihat para pelaku, termasuk Pegi, berada di lokasi kejadian.
"Itu yang membuat saya janggal," katanya.
Feri yang tinggal di belakang SMPN 11 Cirebon memang melihat para terpidana sering nongkrong di depan sekolah tersebut.
"Tapi cuma gitar-gitaran, karena enggak ada tempat nongkrong lagi," ujarnya.
Feri berharap agar semua informasi dalam kasus ini bisa terbuka secara transparan.
"Kalau para terpidana salah silakan hukum, tapi buktikan dulu indikator mereka bersalah. Tapi ketika sebaliknya, saya datang memberi kesaksian juga harap hukum bisa adil dan membebaskan mereka," ucap Feri.
Feri juga menegaskan, ia tidak ikut dalam penggerebekan di tempat kerja Aep. Tetapi ia mendengar informasi mengenai penggerebekan tersebut yang dilakukan sebelum penangkapan dan pembunuhan Vina dan Eki terjadi.
Penggerebekan itu dilakukan oleh enam warga yang telah dinyatakan oleh warga lainnya bernama Samsuri.
Seperti diketahui, satu di antara saksi kunci kasus pembunuhan Vina dan Eki, baru-baru ini menjadi sorotan lantaran kesaksiannya yang dianggap berbohong.
Saat ini, kasus Vina Cirebon sedang menjadi perbincangan meski terjadi pada 2016.
Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Dia tewas bersama kekasihnya Eky di Jembatan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016).
Keduanya menjadi korban penganiayaan geng motor.
Satu di antara saksi mata yakni bernama Aep, mengaku berada di lokasi kejadian delapan tahun silam dan melihat insiden pembunuhan tersebut.
Namun, kesaksian Aep tersebut justru diragukan lantaran warga di sekitar TKP membantahnya.
Aep mengaku melihat saat para pelaku melempari batu dan mengejar Eki dan Vina. (*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Duka Tak Berujung Terpidana Kasus Vina Cirebon, Kehilangan Dua Orang Tua dalam Sebulan |
![]() |
---|
Toni RM Bongkar Fakta Baru Kasus Vina, Ada 2 HP di Jok Motor Eky tapi Tak Dijadikan Bukti |
![]() |
---|
Nasib Pilu Hadi Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak MA, Dapat Musibah, Dibantu Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
MA Tolak PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Toni RM Minta Investigasi Ulang Keterangan Rudiana |
![]() |
---|
Andi, Dani dan Pegi Perong Muncul dari Keterangan Iptu Rudiana, Toni RM Soroti Peran Ayah Eki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.