Berita Viral
Kisah Pilu Alfi Azka Balita di Madiun Idap Penyakit Langka, Kulit Melepuh, Mandi Pakai Air Infus
Kisah pilu dialami seorang balita bernama Alfi Azka (3) yang mengidap penyakit langka bernama epidermolisis bulosa.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Kisah pilu dialami seorang balita bernama Alfi Azka (3) yang mengidap penyakit langka bernama epidermolisis bulosa.
Alfi Azka adalah putra kedua dari pasangan Sri Susanti (36) dan Jayus (43) yang masing-masing bekerja sebagai ibu rumah tangga dan buruh tani.
Bersama keluarganya, Alfi Azka tinggal di sebuah rumah bertembok kayu dan beralaskan lantai semen di Dusun/Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Selama mengidap penyakit langka ini, kulit Alfi Azka melepuh di sekujur tubuhnya.
Sri Susanti menuturkan, kondisi ini telah terjadi sejak selesai proses melahirkan pada Oktober 2020.
Baca juga: Viral Video Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Dianiaya Siswa Sekolah Lain, Bermaksud Kejar Pelaku
Kala itu, kata Sri, muncul kelenjar gajih putih di seluruh tubuh putra keduanya itu.
"Terpaksa anak saya harus diinkubator 2 minggu. Kemudian mengeluarkan bau anyir," tutur Sri, dikutip dari TribunMadiun, Kamis (30/5/2024).
Selain melepuh dan mengeluarkan nanah, kulit Azka juga kerap terasa gatal dan panas.
Apalagi, ketika kulit Azka terkena sinar matahari ataupun pasir.
Kondisi ini selalu membuat Azka menangis karena tidak bisa menahan rasa sakit.

Bahkan, untuk mandi, Alfi Azka harus menggunakan air infus atau cairan kristaloid.
"Kalau kambuh bisanya merengek. Kulitnya tidak boleh kena sinar matahari dan pasir. Untuk mandi pakai air infus," beber Sri.
Selain harus berhati-hati terkait kondisi kulitnya, Azka pun tidak bisa makan sembarangan.
Ada beberapa zat pada bahan makanan yang bisa membuat kondisinya semakin parah.
"Terutama makan cemilan, biasanya ada zat campuran itu bisa buat gatal gatal, jadi harus selektif," ucap Sri.
Dirinya mengaku rutin kontrol sebanyak dua minggu sekali di RSUD Dr Soedono Madiun.
Bersyukur, keluarga tersebut terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

"Obat yang diberikan dalam bentuk salep kulit, air infus. Harus kontrol rutin, agar gatal gatal sama panasnya terkendali," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Tulung Aprilia Fitriana menambahkan, Azka beserta kedua orang tuanya sudah tercatat sebagai penerima BLT dan PKH.
Baca juga: Viral Video Ketua RW di Cilincing Usir Debt Collector, Geram Mata Elang Rampas Motor Warga
"KIS atas nama Azka sudah masuk. Lalu BLT PKH baru menerima 2 kali," ungkap Aprilia.
"Pendampingan terus dilakukan lewat posyandu, puskesmas, gizi bidan. Tinggal menunggu dari Dinkes," pungkasnya.
Keterangan Dinkes Madiun
Dilansir dari TribunMadiun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo mengungkapkan, penyakit tersebut baru pertama kali terjadi.
Menurutnya, kelainan itu diderita pasca-kelahiran, dalam kasus penyakit kulit langka.
"Pihak puskesmas, bidan desa, sudah mengawal terkait rujukan sampai dengan peserta BPJS," ujar Agung, Kamis (30/5/2024).
Dirinya menilai, kondisi kulit Azka melepuh dan gatal gatal harus tidak boleh terkena sinar matahari. Sehingga, dibutuhkan perhatian secara intensif.
"Kondisi sekarang perlahan lahan sudah stabil. Pemeriksaan terus kami kawal," tegasnya.
"Awal awal pengobatan di RSUD Caruban. Sekarang dialihkan ke RSUD Dr Soedono Madiun sampai saat ini," terangnya.
Disinggung terkait riwayat persalinan Ibu Kandung Azka Sri Susanti, Agung menuturkan, tidak ada permasalahan mengenai hal tersebut
"Bisa sembuh bertahap. Pendampingan dan perkembangan terus kami monitor. Begitu juga dengan asupan gizi Azka," jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada para ibu hamil, harus ada kunjungan 6 kali setahun. Kunjungan untuk memastikan kesehatan ibu hamil.
"Harus minum sel tambah darah, lalu dilakukan USG mendeteksi hal-hal yang tidak diinginkan," bebernya.
"Jika ada perkembangan atau kelainan bisa segera ditindak lanjuti," tandasnya.
Tentang Epidermolisis Bulosa
Dilansir dari Kompas.com, Epidermolysis Bullosa (Epidermolisis Bulosa) atau dikenal dengan EB adalah penyakit kulit langka yang ditandai dengan kerapuhan kulit dan mukosa (kulit halus).
Penyakit Epidermolisis Bulosa dapat dipicu oleh trauma mekanik berupa gesekan kulit maupun suhu panas.
Bagi orang yang menderita epidermolisis bulosa, kulitnya mudah mengalami lepuh atau sering disebut pasien dengan kulit serapuh sayap kupu-kupu.
Meski merupakan penyakit langka, epidermolisis bulosa tidak menular. Ini karena penyebab EB adalah mutasi genetik atau faktor keturunan.
(Tribunjabar.id/Rheina) (TribunMadiun.com/Febrianto Ramadani)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Sempat Dikabarkan Tewas saat Demo, Umar Driver Ojol Asal Sukabumi Selamat, Alami Luka Serius |
![]() |
---|
Sosok Affan Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Dibawa ke RS Pakai Motor, Tulang Punggung Keluarga |
![]() |
---|
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Viral Kisah Kocak Ojol Karimun Kepri Terima Pesanan Martabak ke Madiun, Sempat Bingung Cari Alamat |
![]() |
---|
Viral Klinik Kecantikan Kebanjiran Pasien Minta Ubah Wajah Mirip Filter seperti di Sosial Media |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.