Berita Viral
Kisah Pilu Agus Bocah SD Merawat Ibunya yang Lumpuh dan Luka Bakar, Dikira Nakal Sering Terlambat
Inilah kisah pilu Agus, bocah SD masih berusia 10 tahun berjuang merawat ibunya yang lumpuh dan luka bakar seorang diri, dibully hingga dikira nakal
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Inilah kisah pilu Agus, bocah SD merawat ibunya yang lumpuh dan luka bakar seorang diri.
Di usianya yang baru 10 tahun, Agus harus rela kehilangan masa anak-anaknya.
Hal itu lantaran ia harus berjuang merawat ibunya yang lumpuh dan mengalami luka bakar.
Meski harus merawat ibunya, Agus mengusahakan agar dirinya tetap bisa sekolah.
Baca juga: Viral, Kisah Remaja Pemulung Gercep Salat di Masjid saat Azan Berkumandang, Dapat Rezeki Tak Terduga
Diketahui saat ini Agus duduk di bangku kelas 4 SD.
Sayangnya, kondisi Agus tersebut membuat dirinya sering dibully teman-temannya.
Ia bahkan dikira nakal karena sering terlambat masuk sekolah dan sering alpa.
Padahal Agus harus merawat ibunya sekaligus mencari nafkah.
Setiap pulang sekolah Agus keliling jualan mainan menggunakan gerobak kecil.

Setelah berjualan, di rumah Agus juga mengurus ibu.
Agus mengurus ibunya yang lumpuh permanen akibat luka bakar.
Ia yang memasak, menyediakan makan dan memandikan ibunya.
Agus hanya tinggal bersama ibu dan adiknya yang masih balita.
Sedangkan ayahnya diketahui pergi merantau dan jarang pulang.
Karena hal itu, ada beban berat dalam kehidupan Agus yang mau tidak mau harus dia tanggung meski usianya baru 10 tahun.
Di sisi lain, ayahnya juga merantau bekerja karena juga harus berjuang melunasi utang biaya pengobatan ibunya yang lumpuh dan luka bakar.
Diketahui penyebab ibunya itu lumpuh dan mengalami luka bakar karena menjadi korban kebakaran.
Pasca kebakaran, ayahnya terpaksa harus berutang sangat besar untuk membawa ibunya berobat.
Kini, pengobatan ibu Agus terhenti dan menjadi seperti saat ini.
Hal yang lebih memilukannya lagi, Agus tak henti menangis ketika teringat adiknya.
Ternyata Agus mempunyai pengalaman buruk ketika adiknya sakit demam tinggi.
Kala itu ia tak bisa bawa berobat adiknya hingga akhirnya meninggal dunia.
Sebagai seorang kakak, perasaannya pun hancur merasa tidak bisa menyelamatkan adiknya hingga meninggal dunia.
Hal yang lebih miris lagi, dengan segala kondisi ekonominya ternyata Agus selama ini juga jadi korban bully.
Agus sering di katakan miskin oleh teman-temannya karena tidak punya sepeda dan masih kecil harus jualan.
Meski begitu, bullyan teman-temannya itu tak membuat Agus patah arang.
Hingga kini, Agus tetap berjuang merawat ibunya yang lumpuh dan luka bakar tersebut.
Kini, kisah pilu Agus tersebut menarik simpati warganet hingga viral.
Hingga artikel ini dimuat sementara ini belum diketahui tempat tinggal Agus dan ibunya tersebut.
Namun beredar kabar Agus dan ibunya itu tinggal di Banten.
Kisah Agus tersebut viral dibagikan akun Instagram @memomedsos, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (30/5/2024).
Pengunggah juga membuka donasi bagi warganet yang ingin memberikan bantuan kepada Agus dan ibunya.
Di sisi lain sejumlah warganet memberikan beragam reaksi dan komentar atas kisah pilu yang dialami Agus bocah SD tersebut.
Baca juga: Pilu Bocah SD di Ambon Maluku Dibully Kakak Kelas, Kepala Sekolah Pingsan Lihat Video Perundungannya
Tak sedikit warganet mendoakan agar Agus kelak menjadi anak yang sukses di masa depan.
Berikut beragam komentar warganet.
tammilia
“Anak soleh sayang bunda ya nakk”
widian.akatsuki25
“Jujur di katakan miskin sakit sekali....,tapi apa daya lurah dan RT tutup mata ini…..”
hendrakristanto0408
“Semoga kelak menjadi anak sukses ya dek”
rona_deni_
“YaAllohhhhh dmn org2 sekitarnya…”
makan_lah_sikit_nanti_sakit
“Semoga menjadi anak yg sukses ya gus , dan adek mu semoga sukses juga ya .. sehat sehat anak baik”
Kisah Lainnya - Kisah Nuraeni Bocah SD Bawa Adiknya ke Sekolah karena Ibunya Meninggal
Inilah sosok Nuraeni, seorang bocah SD membawa adiknya ke sekolah kisah pilunya viral di media sosial.
Potret kehidupan dewasa belum pada waktunya harus dialami oleh Nuraeni, padahal ia baru duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Keseharian Nuraeni membawa dan mengasuh adiknya ke sekolah itu sudah menjadi pemandangan biasa guru dan temannya.
Kisah Nuraeni tersebut viral dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (21/3/2024).
Lalu, seperti apa sosok Nuraeni tersebut ?
Baca juga: Nestapa Bocah Yatim di Tapteng Disiksa Tante, Dimasukkan ke Karung Videonya Viral, Pelaku Diamankan
Diketahui Nuraeni murid di sekolah di MI Maddakko, Desa Barania, Sinjai Barat, Sulawesi Selatan.
Dari informasi yang didapat dari sang guru, aksi Nuraeni membawa adiknya ke sekolah itu bukan tanpa alasan.
Semenjak ibunya meninggal, Nuraeni terpaksa membawa adiknya ke sekolah setiap hari.
Pasalnya tidak ada orang yang bisa mengasuh adiknya di rumah karena sang ibu telah meninggal dunia.
Sang ibu meninggal dunia setelah menderita penyakit kanker 4 bulan.
Bahkan diketahui Nuraeni baru aktif kembali sekolah setelah ibunya meninggal.
Sewaktu ibunya masih hidup dan jatuh sakit, ternyata Nuraeni lah yang selalu merawat ibu dan adiknya.
Kini setelah ibunya tiada, Nuraeni akhirnya bisa kembali bersekolah meski terpaksa membawa adiknya.
Sehari-hari tubuh mungilnya itu juga harus menopang badan adiknya.
Untuk bisa sampai ke sekolah Nuraeni menggendong adiknya.
Adiknya itu terkadang mau diajak berjalan dan terkadang tidak mau berjalan.
Dalam video yang beredar, terlihat bahkan Nuraeni menidurkan adiknya dipangkuannya.
Sementara itu dirinya pun menulis di bangku sekolahnya.
Di usianya yang masih dini, Nuraeni terpaksa menjadi dewasa.
Waktunya untuk bermain tak sama dengan teman-teman sebayanya.
Nuraeni harus mengurus dan juga membawa bermain adiknya.
Dalam kisahnya, sementara ini tak dijelaskan keberadaan ayah atau keluarga yang bisa membantunya.
Akun pengunggah membuka donasi untuk membantu keperluan Nuraeni sehari-hari bersama adiknya.
Kini, kisah pilu Nuraeni membawa adiknya ke sekolah tersebut viral dan menarik simpati warganet.
Tak sedikit warganet yang mengajukan diri untuk mengadopsi Nuraeni dan adiknya tersebut untuk dirawat.
Baca juga: Sisi Lain Kisah Asih Rawat Anaknya yang Lumpuh Otak Cari Nafkah Sendiri, Ternyata Ditinggalkan Suami
Berikut beragam komentar warganet,
“Bisa info ga kalau ga ada sanak saudara yg mau merawat, biar aku rawat mereka berdua.”
“Siapakah yang bisa dihubungi untuk bisa mengadopsi mereka?”
“Anak seperti ini sangat Layak mendapatkan Beasiswa. Dan dia layak menjadi orang besar dikemudian hari. Mentalnya sudah sangat kuat.”
“Jangan yg tanya kemana orang2 terdekatnya dia disana bersekolah dan bersama adiknya adalah jawaban bahwa dia tidak punya siapa2 yang sanggup menemani mereka berdua saya harapkan ada tangan2 baik atau orang kaya2 yg mengambil mereka berdua untuk berbagi cinta dan membuktikan ke mereka berdua bahwa dunia itu tidak kejam”
“Dek jika kmu sudh besar mudah⊃2;an reels ini lewat ke HPmu juga. Nnti jikalau sudh besar jaga dn sayangi kkakmu seperti dia menjagamu saat ini”
“Yaaa Allah hati terasa nyesek liat ini, panjangkan umurku agar bisa mendampingi anak2ku yaa Allah, sehat2 yaaa teteh jagain terus adeknya sing solehah”
“Untuk sekolah, kepala sekolah,para guru dan para murid terima kasih telah ikut memeluk adik ini sehingga dia tidak putus sekolah, tetap melanjutkan sekolah meskipun harus membawa adiknya... semangat sayang, semoga kamu kuat,sehat terus agar bisa menjaga adikmu,” tulis beragam komentar warganet.
#BeritaViral
Viral Detik-detik Warga Hajar Maling Motor di Cirebon sampai Babak Belur, Ketahuan saat Beraksi |
![]() |
---|
Viral Video Tamu Ngaku Diusir dari Hotel di Pekalongan Gegara Tiket Promo, Manajemen Buka Suara |
![]() |
---|
Sudah Jual TV, Tukang Ojek Boyolali Belum Bisa Lunasi Seragam Rp841 Ribu, Sang Anak Terpaksa Bolos |
![]() |
---|
Komentar Penonton Film Merah Putih: One For All, Penayangan Perdana Disaksikan Hanya Tiga Orang |
![]() |
---|
Sosok Paiman Raharjo Laporkan Roy Suryo CS soal Ijazah, Dulu Tukang Sapu Pernah Jadi Wakil Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.