Berita Viral

Sosok Solihin Pria Garut 4 Tahun Tak Bisa Tidur, Tabungan dan Sawah Habis Dijual, Obat Tak Mempan

Sosok pria asal Garut, Jawa Barat yang mengaku tidak pernah tidur tengah viral di media sosial.

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Solihin (50), warga Kampung Cijeler, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang empat tahun tidak pernah tidur. 

Kondisi itu diperparah dengan rasa sakit dan suara dengungan di telinganya.

Solihin pun mengaku tidak kuat, ia terkadang bosan dengan keadaan yang tidak berubah.

"Kalau ditanya perasaan saya gimana, ya saya sudah tidak kuat, bosan sehari-hari ya begini saja. Kalau siang bisa jalan-jalan," ungkapnya.

Baca juga: Solihin Warga Garut Tak Bisa Tidur Selama 4 Tahun, Dinkes Ungkap Kondisi yang Sebenarnya

Berhenti pengobatan

Kini, Solihin mengaku sudah tidak menjalani pengobatan lagi karena kondisi ekonominya yang sulit.

Meski memiliki BPJS, biaya kebutuhan lain untuk berobat seperti transportasi dan lain-lain membuat Solihin dan keluarganya tidak mampu melanjutkan pengobatan.

Bahkan, sawah dan sejumlah barang berharga pun habis dijualnya untuk pengobatannya.

"Semua tabungan sudah habis untuk biaya berobat. Saya bahkan harus menjual sawah dan beberapa barang berharga untuk berobat," ungkap Solihin.

Kisah Solihin Pria di Garut Ngaku Tidak Bisa Tidur Sudah 4 Tahun, Obat Tidur Tak Mempan, Terungkap Faktanya
Kisah Solihin Pria di Garut Ngaku Tidak Bisa Tidur Sudah 4 Tahun, Obat Tidur Tak Mempan, Terungkap Faktanya (Kolase Tangkap Layar Vidio.com)

Tak dapat pendampingan psikis

Saat ditemui Tribunjabar.id, Solihin ternyata ayah dari Agum Gumilar (13) yang meninggal karena dibunuh oleh temannya sendiri yang masih di bawah umur pada Oktober 2023 lalu.

Peristiwa itu pun memperparah keadaan Solihin yang tidak bisa tidur dari empat tahun yang lalu.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Enjang Tedi mengatakan, keluarga Solihin tidak mendapat pendampingan psikis yang tuntas dari pemerintah.

"Meskipun kondisinya sudah empat tahun tidak bisa tidur, tapi dengan kejadian satu tahun yang lalu anaknya meninggal karena dibunuh memperparah keadaan Pak Solihin," ujarnya saat menengok Solihin.

Ia mendorong Pemerintah Kabupaten Garut untuk melanjutkan pendampingan dan trauma healing terhadap keluarga korban.

Hal tersebut saat ini penting dilakukan untuk bisa meringankan beban psikis yang dialami oleh keluarga Solihin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved