Berita Viral

Sosok Indra Gunawan, Guru SMK di Bantul yang Viral Jadi Model Busana Muridnya, Punya Harapan Besar

Inilah sosok Indra Gunawan, guru SMK di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belakangan viral karena menjadi model busana karya muridnya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TikTok @alalindra
Seorang guru SMK di Yogyakarta menuai sorotan karena foto-fotonya menjadi model busana karya murid-muridnya. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Indra Gunawan, guru SMK di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belakangan viral karena menjadi model busana karya muridnya.

Belakangan, Indra Gunawan menjadi sorotan karena foto-fotonya menjadi model busana yang ia bagikan di TikTok @alaindra.

Dalam foto-fotonya itu, Indra Gunawan memperagakan busana rancangan dari murid-muridnya.

Aksi Indra Gunawan itu pun menuai pujian dari para warganet.

Lantas, siapakah sosok Indra Gunawan?

Baca juga: Viral Guru SMK di Yogyakarta Jadi Model Busana Demi Dukung Karya Murid, Tuai Pujian Warganet

Sosok Indra Gunawan

Dirangkum dari TribunJogja, Indra Gunawan adalah guru Tata Busana di SMKN 1 Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.

Pria berusia 48 tahun ini berasal dari Bangka Belitung, namun telah menetap di Kabupaten Bantul sejak 1996.

Indra memiliki alasannya tersendiri memakai pakaian siswa, bahkan ketika jam-jam pelajaran.

Menurut Indra Gunawan, pemakaian busana secara langsung ini menjadi salah satu metode pelajaran efektif untuk para siswa.

"Dengan mengenakan pakaian karya para siswa itu, pembelajaran jadi lebih efektif daripada hanya sekadar memberikan penjelasan-penjelasan," ucapnya kepada wartawan di sela-sela tugasnya di SMK N 1 Pandak , Selasa (28/5/2024).

Guru Program Keahlian Busana SMKN 1 Pandak, Indra Gunawan, sedang memberikan edukasi soal tata busana sembari mengenakan pakaian karya siswanya di SMK N 1 Pandak, Selasa (28/5/2024).
Guru Program Keahlian Busana SMKN 1 Pandak, Indra Gunawan, sedang memberikan edukasi soal tata busana sembari mengenakan pakaian karya siswanya di SMK N 1 Pandak, Selasa (28/5/2024). (Tribunjogja.com/Neti Rukmana)

Mulai Kenakan Pakaian Siswa Pasca-pandemi

Indra menjelaskan, ide memakai pakaian karya murid-muridnya itu telah ia lakukan pasca-pandemi COVID-19.

Pasalnya, kata Indra, anak didiknya saat itu kesulitan untuk dikerahkan belajar.

"Dari situ, saya mencoba mengumpulkan energi dengan mencontohkan langsung seperti apa hasil karya kakak tingkat mereka (kakak tingkat siswa didiknya)," ungkapnya.

"Dan itu jadi gambaran yang nyata bahwa hasil karya kakak tingkat mereka juga bagus dan layak untuk digunakan," tambahnya.

Kendati begitu, pakaian karya para peserta didiknya tidak selalu dipakai setiap hari.

Pasalnya, pihak sekolah dan pemerintah setempat telah membuat peraturan seragam sekolah bagi para tenaga pengajar atau guru.

Oleh karenanya, Indra hanya mengenakan pakaian karya anak didiknya setiap Kamis dan Jumat saat aturan mengharuskan guru mengenakan busana batik.

Baca juga: Pernikahannya Viral, Ini Curhatan Mahasiswi yang Dinikahi Bos Toko Emas di Kuningan: Saya Bangga

Pengalaman sebagai Guru Tata Busana

Indra menilai pembelajaran yang hanya berlandaskan teori tidak begitu efektif.

Pembelajaran yang hanya berpacu pada teori hanya bisa membuat siswanya berandai-randai tentang perancangan busana tanpa ada praktik secara langsung.

Selain itu, kata Indra, pengerjaan karya busana para murid pun akan menjadi kurang maksimal.

Oleh karena itu, Indra Gunawan pun berinisiatif menjadi model busana karya muridnya pada jam pelajaran.

"Nah, kalau itu kami jelaskan dan kami beri contoh sambil mengenakan pakaian yang mereka bikin," ujar Indra Gunawan.

"Itu akan cepat terserap dan cepat masuk ke dalam ide pikiran mereka," tambahnya.

Tugasnya sebagai guru pun tidak terlepas dari berbagai kesulitan. Terlebih, pada kelas yang lebih junior.

Indra memahami, siswanya bisa jadi tidak sepenuhnya memilih jurusan tata busana atas keinginan atau kegemaran pribadi.

"Kesulitan itu hanya terjadi saat kelas-kelas awal. Karena, mereka adalah anak lulusan SMP sederajat dan bukan 100 persen menyukai masuk program tata busana," beber Indra.

"Bisa jadi, karena paksaan orang tua, paksaan jurusan lain yang mereka tidak bisa ambil, dan sebagainya," lanjutnya.

Kendati demikian, Indra Gunawan tetap bersikap sabar sembari memberikan pembelajaran kepada murid-muridnya agar bisa menghasilkan karya terbaik.

Lebih lanjut, Indra Gunawan pun memiliki harapan besar terhadap murid-muridnya itu.

"Harapan saya itu, anak-anak saya bisa menjadi anak-anak yang hebat dalam bidangnya masing-masing," ujarnya.

"Harapan saya juga mereka hebat di bidang busana, biar sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya dan tinggal diasah kembali," imbuhnya.

Pihaknya pun berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi untuk memasarkan produk-produk karya siswa program keahlian busana SMKN 1 Pandak.

Kenalkan Karya Murid

Pada saat diwawancara oleh awak media, Indra mengaku bahwa sedang mengenakan jas dari karya siswa didiknya sejak sekitar 2021 lalu.

"Baju yang sedang saya kenakan ini sebenarnya sudah dua kali rombak. Awalnya dibuat oleh salah satu anak didik saja pada 2021, lalu saya remake seperti ini," jelasnya.

Memang, secara kasat mata, pakaian tersebut terdapat beberapa motif jahitan yang terlalu menonjol dan tidak sinkron.

Demikian pula pada bagian depan pakaian tersebut. Namun, siapa sangka. Jas batik berwarna coklat tersebut terlihat unik dan memukau perhatian orang-orang.

"Di bagian kanan bawah jas yang saya pakai itu awalnya ada kantong, tapi karena sudah usang dan sobek jadi saya remake dan saya potong," jelas Indra.

"Lalu kanan kiri bahu jasnya juga saya tambah jahitan, karena awalnya ada beberapa kerutan yang tidak sesuai," tandasnya.

(Tribunjabar.id/Rheina) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved