TKW Indramayu yang Telantar di Malaysia Diminta Bayar Rp 12 Juta, Ancam Bayi Diambil bila Tak Bayar
Bila tidak membayar, bayi laki-laki yang baru ia lahirkan satu bulan lalu akan diambil.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nurwati (22) TKW asal Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, telantar di Malaysia.
Ia saat ini tertekan karena diancam harus membayar Rp 12 juta oleh pihak agensi. Bila tidak membayar, bayi laki-laki yang baru ia lahirkan satu bulan lalu akan diambil.
Karsa (52), ayah dari Nurwati menyebut, ancaman tersebut disampaikan pihak agensi tadi pagi.
Hal ini pula yang membuat Karsa sangat memohon kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk secepatnya membantu pemulangan anak sematawayangnya tersebut.
Baca juga: Kronologi Wanita Indramayu Jadi Korban Jalur TKI Ilegal, Hamil dan Kini Telantar di Malaysia
“Tadi pagi sebelum laporan ada telepon dapat ancaman itu,” ujar dia seusai membuat laporan ke BP2MI, Selasa (28/5/2024).
Karsa mengatakan, adanya ancaman itu membuatnya bingung sekaligus khawatir dengan keselamatan putri dan cucunya di Malaysia.
Uang Rp 12 juta yang diminta, bagi Karsa merupakan nominal yang cukup besar.
Apalagi kondisi Karsa yang kini hanya bisa duduk di atas kursi roda, istrinya pun diketahui hanya seorang buruh serabutan.
Lanjut Karsa, jika sanggup membayar, Nurwati juga dijanjikan akan difasilitasi pulang ke Indonesia.
“Kalau saya sehat, apapun akan saya lakukan, cuma dengan kondisi begini harus gimana lagi,” ujar dia.
Nurwati sendiri diketahui menjadi korban TKW Ilegal, ia diberangkatkan ke negara Malaysia 2022 lalu menggunakan visa turis.
TKW tersebut dijanjikan bekerja di sektor formal di sebuah pabrik, hanya saja ia bekerja tidak menetap atau terus dipindah-pindah dari satu pabrik ke pabrik lain.
Ironisnya, setelah beberapa waktu bekerja di sana, ia berkenalan dengan laki-laki yang juga sesama TKI asal Aceh.
Hubungan keduanya kemudian membuat Nurwati hamil, ia pun melahirkan satu bulan lalu di tempat penampungan dibantu agensi tanpa dibawa ke rumah sakit.
Di sisi lain, kekasihnya saat ini menghilang setelah terlibat cekcok dengan Nurwati. Kala itu, Nurwati hendak dibawa ke Aceh namun ia menolak dan ingin pulang ke Indramayu dengan alasan ia anak satu-satunya serta harus mengurus orang tua.
“Anaknya itu paling dekat sama saya, kalau cerita apa-apa sama saya, saya mohon bantuan untuk memulangkan anak dan cucu saya,” ujar dia.
Baca juga: Pilu Ayah di Indramayu Anaknya Jadi Korban Penyaluran TKI Ilegal, Kini Telantar di Malaysia
Di sisi lain, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu akan mengawal kasus yang menimpa Nurwati di Malaysia.
TKW tersebut diketahui kini tinggal di tempat penampungan dan untuk biaya hidup dibantu oleh rekan sesama TKW di sana.
“Kita upayakan untuk memulangkan Nurwati kembali ke Indonesia,” ujar tim advokasi SBMI Cabang Indramayu, Wahyudin.
Sosialisasi Perda, Diah Fitri Maryani: Ciptakan Lingkungan yang Ramah untuk Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Viral Pilu Balita di Juntinyuat Indramayu Ditemukan Menangis di Samping Jasad Ayahnya, Ibu Jadi TKW |
![]() |
---|
Pilkades Digital di Indramayu Belum 100 Persen Online, Opsi Hybrid Jadi Solusi |
![]() |
---|
Dosen UNISA Bandung Edukasi Hidup Sehat Anak Migran Indonesia di Malaysia |
![]() |
---|
Sosok yang Difitnah Jadi Dalang Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Jejak Evan Direkayasa Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.