Pilunya ABK Indramayu saat Rekam Minta Tolong karena Tak Kuat:Anak-anak ABK Sudah Tidak Sanggup Lagi
Ia dan rekan sesama ABK asal Indonesia lainnya bahkan sempat membuat video minta tolong berdurasi 1.23 menit saat masih berada di atas kapal
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Muhammad Mahfudin (36) saat ini sudah berhasil pulang ke Indonesia.
Warga Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu itu sebelumnya bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal asing asal China.
Mahfudin sendiri tidak bisa melupakan pengalaman pahitnya selama bekerja 6 bulan di atas kapal Ningtai97 tersebut.
Ia dan rekan sesama ABK asal Indonesia lainnya bahkan sempat membuat video minta tolong berdurasi 1.23 menit saat masih berada di atas kapal secara sembunyi-sembunyi.
“Kami anak-anak ABK sudah tidak sanggup kerja lagi di kapal Ningtai97,” ujar dia dalam video yang diterima Tribun, Senin (27/5/2024).
Baca juga: Pahitnya Nasib ABK Kapal China asal Indramayu, Ditendang sampai Ditampar saat Sakit, Gaji Disunat
Mahfudin mengatakan, alasannya karena prilaku para mandor asing di kapal tersebut yang kerap marah-marah.
Setiap yang dilakukan ABK selalu dipandang salah walau sudah bekerja sebaik mungkin.
Apalagi, selama bekerja tenaga para ABK diporsir terus menerus dengan jam istirahat yang sangat minim.
Mahfudin bahkan mengibaratkan kondisi mereka kala itu sudah seperti robot yang harus stand by 24 jam.
Gaji mereka pun diketahui tidak sesuai perjanjian karena dipotong harus membayar biaya pemberangkatan seperti tiket pesawat, paspor, dan lain-lain yang jumlahnya tidak sedikit.
Masih dalam video tersebut, rekan sesama ABK lainnya juga mengutarakan keinginan mereka yang ingin dipulangkan.
Mereka sudah tidak sanggup lagi bekerja di kapal tersebut. Mahfudin dan temannya pun meminta tolong mulai dari DPRD, pemerintah, dan pihak manapun.
Lewat video tersebut, lanjut dia, para ABK berharap kondisi dan keberadaan mereka diketahui.
Dalam hal ini, Mahfudin turut menceritakan kekerasan fisik yang dialaminya saat bekerja di sana, hanya karena mengeluh tengah sakit hernia, wasir, dan tangannya bengkok Mahfudin justru ditampar dan ditendang.
Mahfudin sendiri termasuk yang beruntung, ia sekarang berhasil pulang setelah meminta bantuan asisten agency menghubungi pihak PT di Indonesia untuk memulangkannya.
“Saya bilang kalau saya kenapa-napa karena sakit di sini siapa yang mau bertanggungjawab? Akhirnya pihak PT pun berupaya memulangkan saya,” ujar dia.
Namun, lanjut Mahfudin, ABK yang berhasil pulang hanya ia seorang karena memiliki alasan sedang sakit. Masih ada 7 ABK Indonesia lainnya yang bekerja di kapal China tersebut.
Hari ini, Mahfudin pun melaporkan kejadian tersebut ke Serikat Buruh Migran Indoensia (SBMI) cabang Indramayu.
Ia berharap dengan laporan yang ia buat, hak-haknya selama bekerja bisa dipenuhi dan kasus kekerasan kepada ABK di kapal asing bisa menjadi perhatian pemerintah sehingga tidak kembali terjadi.
Baca juga: Pahitnya Nasib ABK Kapal China asal Indramayu, Ditendang sampai Ditampar saat Sakit, Gaji Disunat
Ketua SBMI Cabang Indramayu, Akhmad Jaenuri mengatakan, laporan yang masuk ke pihaknya akan segera ditindak lanjuti.
Ia pun menduga adanya indikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam kasus ini.
“Kita akan tindaklanjuti lebih lanjut laporan ini,” ujar dia.
China Taipe Gantikan Kuwait Jadi Lawan Tanding Timnas Indonesia di FIFA Matchday |
![]() |
---|
Nasib Pilu Pengamen Asal Majalengka Disekap di Muara Baru, Sempat Dijanjikan Kerja Gaji Rp 6 Juta |
![]() |
---|
Geger Video Penggerebekan WNA di Cirebon Diduga Pesta Seks: Warga Curiga Banyak Wanita Keluar Masuk |
![]() |
---|
Kisah Mbah Irah 30 Tahun Tinggal di Kuburan China, Kini Hilang saat Akan Ditaruh ke Panti Sosial |
![]() |
---|
Kasus Sister Hong Gegerkan China, Wanita Jadi-jadian yang Goda 1.692 Pria, Video Syurnya Tersebar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.