Petugas Dishub Bandung Barat Masih Temukan Bus yang Belum Uji KIR Masuk ke Objek Wisata Lembang

Pada ramp check bus tersebut pihaknya melakukan sistem pengereman, lampu, roda, kemudi, sistem penerus daya, dan surat kendaraan termasuk surat uji KI

istimewa
Petugas Dishub KBB saat melakukan Ramp Check bus pariwisata di Lembang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menemukan bus pariwisata yang masuk ke objek wisata Lembang tidak melakukan uji KIR hingga akhirnya bus tersebut ditindak.

Adanya bus yang tidak melakukan uji KIR itu diketahui setelah petugas Dinas Perhubungan melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan bus di objek wisata Lembang selama momen libur panjang pada akhir pekan ini.

Kepala Bidang Teknik dan Prasarana Dinas Perhubungan KBB, Herry Arifin mengatakan, pada ramp check bus tersebut pihaknya melakukan sistem pengereman, lampu, roda, kemudi, sistem penerus daya, dan surat kendaraan termasuk surat uji KIR.

"Dari 26 bus besar yang diperiksa, satu unit bus uji KIR habis, jadi pengemudinya langsung dilakukan penilangan," ujarnya di Lembang, Minggu (26/5/2024).

Baca juga: 10 Bus Pariwisata di Objek Wisata Lembang Jalani Pemeriksaan, Cegah Kecelakaan Saat Libur Panjang

Terkait kelaikan kendaraan tersebut pihaknya rutin melakukan sosialisasi, terutama soal pemenuhan standar pelayanan dan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK), lalu rutin melakukan ramp check setiap long weekend.

Upaya itu dilakukan sebagai tindaklanjut dari keluarnya Surat Edaran Gubernur, sehingga setiap PO yang hendak melaksanakan study tour atau kegiatan yang menggunakan angkutan bus, diimbau melaksanakan ramp check.

"Kalau belum melakukan ramp check bisa melaporkan ke tempat kami agar kendaraannya bisa diperiksa oleh petugas Dishub," kata Herry.

Selain menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur tentang study tour, pemeriksaan kelaikan kendaraan itu untuk antisipasi kecelakaan bus seperti yang terjadi di Jalan Raya Ciater beberapa waktu lalu.

"Setelah kejadian itu, masyarakat lebih teliti mengecek kondisi bus sebelum keberangkatan, kalau kendaraannya kurang laik, mereka batal menyewa," ucapnya.

Tak hanya melakukan pemeriksaan kelaikan, petugas juga merazia klakson telolet atau basuri yang biasanya dipasang di sejumlah bus pariwisata karena hal tersebut bisa menyebabkan kecelakaan lalulintas.

"Tapi sejauh ini tidak ditemukan bus yang memasang basuri. Jika ketahuan, akan langsung dicopot," kata Herry.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved