Pilkada Kabupaten Subang

Mochamad Lukmantias Amin, Bakal Calon Bupati Subang Soroti Soal Lapangan Kerja: Permasalahan Utama

Bakal calon bupati Subang, Letkol (Purn) Mochamad Lukmantias Amin, menilai permasalahan utama yang ada di Subang ialah terkait lapangan pekerjaan.

|
Istimewa
Bakal calon bupati Subang, Letkol (Purn) Mochamad Lukmantias Amin, menilai permasalahan utama yang ada di Subang ialah terkait ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas, sehingga berdampak dengan tingginya tingkat pengangguran. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bakal calon bupati Subang, Letkol (Purn) Mochamad Lukmantias Amin, menilai permasalahan utama yang ada di Subang ialah terkait ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas, sehingga berdampak dengan tingginya tingkat pengangguran.

"Permasalahan utama di Subang, itu minimnya lapangan kerja dibanding jumlah angkatan kerjanya."

"Saya pikir memang Subang akan menjadi daerah industri. Namun, mesti tetap mempertahankan lumbung padinya," ujar Mochamad Lukmantias Amin dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).

Lukmantias menyebut mengapa mesti mempertahankan lumbung padi, hal tersebut memang perlu berjalan bersama dan tak saling merugikan. Apalagi, secara industrial, dia mengaku sudah banyak bicara bahwa konten lokal harus mendapat prioritas.

Baca juga: Pilkada di Kota Cimahi Diprediksi Diikuti Lebih Dua Pasangan, Ini Lima Kandidat Terkuatnya

"Dari mana prioritas itu lahir? Ya tentu dari kenyamanan sebuah perusahaan ketika beroperasi, bisa mendorong kelancaran operasi, karena adanya keamanan,"

"Kenyamanan bisa terbangun dengan konsep integrated community based security (ICBS) alias pengamanan menggunakan pagar masyarakat yang ada di sekitar perusahaan, menjalin hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat, dengan menjadikan warga sekitar bagian dari perusahaan dan melibatkannya menjadi pekerja termasuk memberikan pelatihan," katanya.

Lukmantias menyebutkan bahwa Ketika masyarakat menjadi pekerja di perusahaan, sense of belonging muncul sehingga akan menjadi pagar terhadap potensi gangguan yang ada.

"Ketika saya bekerja di Kaltim, kami bisa menurunkan tingkat gangguan keamanan secara drastis dari tahun ke tahun. Khusus di Subang, iklim investasi dan bonus demografi yang dimiliki menjadi perhatian serius saya saat ini," ujarnya yang juga putra daerah Subang.

Baca juga: Komisi I DPRD Majalengka Bakal Awasi Kepala Desa, Ancam Tindak Kades yang Tak Netral di Pilkada

Dia mengakui, sempitnya lahan pekerjaan di Subang, membuat sebagian besar masyarakatnya lebih memilih menjadi pekerja migran Indonesia atau PMI dan mereka menjadi pahlawan devisa negara.

Kepada Gen Z, kang Lukman pun memberikan pemaparan terkait langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan.

"Pertama, soal industrialisasi maka penyerapannya adalah konten lokal dari ring satu yang terdekat, ring dua dan ring tiga harus ada komunikasi yang intens antara pemerintah kabupaten dengan unsur-unsur pimpinan, dan lainnya."

"Jadi, pemetaan kebutuhan dan pemenuhan daripada kebutuhan operasi perusahaan bisa terhubung yang artinya sama dengan mempersiapkan kebutuhan sumber daya yang ada dengan kebutuhan perusahaan," kata Lukman yang sudah mendaftar ke sejumlah partai, seperti PAN, PKB, dan PPP.


Kedua  soal investasi, kata Lukman, ketika summary project disampaikan ke pemda, maka jauh hari harus sudah tahu kapasitas investasinya, luasannya, dan jumlah karyawannya. Dengan kata lain, harus sudah punya gambaran termasuk keahlian yang dibutuhkan dan itu harus dipersiapkan.

"Cara menyiapkannya, misal dengan memanfaatkan balai latihan kerja. Subang juga penting agar tetap menjadi lumbung padi nasional sekaligus memaksimalkan ketahanan pangan terpadu," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved