Respons Refly Harun soal Rehat Anies Baswedan Setelah Kalah dan Ditinggal Dua Partai Pengusungnya

Refly Harun mengomentari keputusan Anies Baswedan yang rehat setelah kalah dalam pertarungan pada Pilpres 2024.

Editor: Giri
Instagram @official_nasdem
Anies Baswedan dan Surya Paloh. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Refly Harun mengomentari keputusan Anies Baswedan yang rehat setelah kalah dalam pertarungan pada Pilpres 2024.

Saat itu, Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar finis di posisi kedua di bawah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga.

Refly merupakan pakar hukum tata negara yang menjadi bagian tim hukum Anies-Muhaimin.

Menurut Refly, sebagai pemimpin gerakan perubahan yang memperjuangkan pemikiran, Anies tidak bisa rehat sementara waktu.

"Jadi orang mengkritik masak pemimpin perubahan kok rehat dulu, enggak ada rehatnya. Enggak boleh rehat, yang namanya, kecuali, nyawa sudah tidak lagi di kandung badan," kata Refly dalam acara GASPOL! Kompas.com, dikutip Sabtu (18/5/2024).

Refly beranggapan, Anies justru memiliki kepentingan untuk mengidentifikasi jumlah pendukungnya secara jelas seusai dua parpol pengusung bergabung dengan pemerintahan.

Baca juga: Relawan Siap Dukung Jika Anies Baswedan Maju Lagi di Pilkada Jakarta, Anies Jawab Begini

Selama ini, kata Refly, pendukung Anies juga berasal dari kalangan parpol.

Namun ketika partai politik memutuskan bergabung dengan lawan, pihak dari kalangan parpol pun akan mengikuti.

Oleh karenanya, Anies perlu mengidentifikasi suara pendukung di luar jaringan parpol.

Refly Harun.
Refly Harun. (Capture Youtube Refly Harun)

"Mayoritas pendukung Anies dan Cak Imin silent majority. Satu, dua, tiga, empat orang saja yang vokal. Tapi setelah itu kita lihat mereka vokal dari mana? Oh ternyata belongs to partai politik. Dicoret mereka, karena mereka akan mengikuti gerak parpol," ucap dia.

"Sehingga yang bisa dihitung adalah orang-orang yang tidak berpartai. Karena itu sebenarnya Anies punya kebutuhan untuk mengidentifikasi pendukungnya secara jelas dengan berhimpun dalam parpol atau ormas pertama kali," imbuh Refly.

Baca juga: Anies Baswedan Berencana Berada di Luar Pemerintahan, Sama Seperti Ganjar Pranowo, tapi . . .

Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku ingin rehat setelah menyelesaikan rangkaian sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dia menyampaikan itu merespons sikap partai politik pengusungnya, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memilih bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

"Saya sekarang rehat dulu, setelah selesai proses di MK, kita hormati proses bernegara, kami tuntas kemarin sekarang lagi rehat," kata Anies di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Jawaban serupa disampaikan Anies ketika ditanya peluangnya menjadi calon gubernur DKI Jakarta melalui Partai Nasdem untuk Pilkada 2024.

Baca juga: Diwacanakan Duet di Pilkada 2024, Anies Pertimbangkan Serius, Ahok beberkan Solusi Tangani Jakarta

Anies menyampaikan, keputusannya untuk rehat ini bukan berarti sedang memikirkan tawaran Nasdem tersebut, tetapi untuk menandakan bahwa keterlibatannya dalam rangkaian Pilpres 2024 telah berakhir.

"Kita tutup buku membereskan semua kerja-kerja kemarin sehingga ada closure, setelah closure baru nanti kita siapkan tahap berikutnya," kata Anies. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved