Pilkada Pangandaran 2024

Meski Sudah Susah Payah Menangkan Pileg, Anggota DPRD Ini Siap Maju di Pilkada Pangandaran 2024

Ketika maju dan mendapat rekomendasi dari partai, tentu jabatan sebagai anggota DPRD yang susah payah diraih harus dilepas.

Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Istimewa
Ade Ruminah, kader Partai Golkar dan anggota DPRD Kabupaten Pangandaran 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Baru saja menang dalam pemilihan anggota legislatif 2024, sejumlah anggota DPRD terpilih di Pangandaran maju jadi bakal calon (bacalon) bupati atau wakil bupati di pilkada nanti.

Mereka yang maju, ada yang berinisiatif sendiri dan ada juga yang mendapat tugas dari partai masing-masing.

Ketika maju dan mendapat rekomendasi dari partai, tentu jabatan sebagai anggota DPRD yang susah payah diraih harus dilepas.

Hal itu diungkapkan Ade Ruminah, kader militan Partai Golkar, yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Pangandaran.

Ade sudah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pangandaran selama 2 periode.

Kemudian terpilih kembali pada pileg tahun 2024 bulan lalu dengan perolehan suara cukup banyak.

Hingga akhirnya di Pilkada 2024 ini, Ade mendapat tugas dari Golkar untuk menjadi bakal calon bupati atau wakil bupati.

Pada pileg 2024 kemarin, Ade mengaku sudah capek dan sudah luar biasa untuk memenangkannya.

Secara kasarnya, dengan finansial, tenaga, dan pikiran untuk memenangkan pileg.

"Nah, ketika saya sudah menang di pileg, sekarang harus maju (di pilkada). Tentu saya harus siap," ujar Ade kepada sejumlah wartawan di Pangandaran, Jumat (17/5/2024) sore.

Pelantikan anggota DPRD terpilih 2024 itu direncanakan tanggal 5 Agustus 2024.

Adapun pada akhir Agustus 2024 mulai dibuka pendaftaran bakal calon kepala daerah ke KPU.

Tentu, setelah pendaftaran dan ditetapkan menjadi calon di pilkada memang harus mengundurkan diri sebagai anggota DPRD.

"Itu, jika memang keputusan MK (anggota DPRD terpilih) harus mengundurkan diri dari jabatannya. Sebetulnya, pasti berat (mengundurkan diri) karena gambling, kan?" katanya.

Karena sudah susah payah dan sekarang masuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Pangandaran yang ketiga periode.

"Maksudnya gambling kan gini, pahitnya kalau harus mundur, artinya sudah lepas jabatan DPRD, tapi syukur-syukur di pilkadanya kita menang," ucap Ade.

Jika tidak menang dalam pilkada nanti, tentu menjadi risiko yang harus dipikirkan lebih matang lagi.

"Kalau saya maju, artinya jangan setengah-setengah. Sampai ke pendaftaran nanti, ini yang sedang masih dalam tahapan," ujarnya.

Makanya, kata dia, semua bakal calon kepala daerah dari Golkar khususnya saat ini sedang melaksanakan polling atau survei.

Kalau surveinya bagus, tentu hal itu menjadi satu langkah yang bisa menjadi lebih mantap untuk maju di Pilkada.

Tahapan awal, memang hasil survei dan rekomendasi akan turun setelah ada hasil survei.

"Jadi, buat saya jabatan DPRD bisa menjadi berat untuk saya lepaskan. Tapi, bisa juga menjadi satu tahapan untuk menuju pilkada," kata Ade.

Pada Pileg 2024 kemarin, Ade ditugaskan untuk bagaimana caranya menaikkan kursi dan menaikkan suara Golkar.

"Tentu, kami kerja keras ketika pileg. Ya, alhamdulilah meskipun Golkar tidak naik, saya yang ditugaskan bisa lolos," ucapnya.

Kemudian untuk menuju pilkada ini, ia menyebut tidak mungkin ujug-ujug mendapat tugas untuk maju.

"Intinya, saya harus siap karena saya bukan orang yang hanya mau memakai kendaraan," katanya.

Menurutnya, politik itu tidak abadi, politik itu semuanya dinamis. Artinya, ia harus fleksibel dan pintar melihat situasi serta membaca peta politik di Pangandaran.

"Jadi, tidak perlu kaku karena hal-hal apa pun bisa terjadi," ucap Ade. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved