Keren! Tahu Buatan Napi Lapas Sumedang Tampak Enak dan Renyah, Ternyata Tak Bisa Dimakan

Tahu-tahu Sumedang yang berwarna cokelat itu terlihat renyah. Tahu-tahu itu diletakkan pada sebuah wadah persegi panjang dengan alas daun pisang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Andi Taletting Langi (kiri), dan Kalapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro, menunjukkan produk hasil warga binaan di Lapas Kelas IIB Sumedang, Rabu (15/5/2024) . 

"Sulit ya awalnya, membuat rajutan, tapi ditekuni saja," katanya sambil merajut kain penutup galon dispenser.

Membuat rajutan penutup galon perlu waktu lama. Setengahnya saja membutuhkan waktu 5 hari.

"Ini lima hari, namanya juga kerajinan tangan. Daripada kesel (di penjara)," katanya.

Kalapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro, mengatakan pihak lapas bekerja sama juga dengan pelaku UMKM di Sumedang, baik untuk pembinan para napi maupun untuk tujuan pemasaran.

"Sejauh ini sudah sering dipamerkan ya. Kami bekerja sama dengan para pelaku UMKM, terutama pemasaran," katanya.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Andi Taletting Langi mengatakan upaya pembinaan tersebut sangat bernilai positif.

"Ini tentunya ada pembimbingan yang jadi nilai positif bagi lapas dalam memberikan corak baru, bahwa di lapas tidak semata-mata menjalani hukuman tapi di dalam lapas, mereka juga mengalami pembekalan keahlian," katanya.

Harapannya, para napi, jika bebas nanti, bisa berkolaborasi dengan pelaku UMKM.

"Ini jadi lapas industri ke depan, jadi nilai ekonomi tersendiri, kenapa karena sumber daya SDM dan keahlian ini saling sambut-menyambut," katanya.

Produk-produk buatan para napi itu sudah bisa dibeli oleh masyarakat luar, sebab sudah dipamerkan dalam e-katalog. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved