Keren! Tahu Buatan Napi Lapas Sumedang Tampak Enak dan Renyah, Ternyata Tak Bisa Dimakan

Tahu-tahu Sumedang yang berwarna cokelat itu terlihat renyah. Tahu-tahu itu diletakkan pada sebuah wadah persegi panjang dengan alas daun pisang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Andi Taletting Langi (kiri), dan Kalapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro, menunjukkan produk hasil warga binaan di Lapas Kelas IIB Sumedang, Rabu (15/5/2024) . 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tahu-tahu Sumedang yang berwarna cokelat terlihat renyah. Tahu itu diletakkan pada sebuah wadah persegi panjang dengan alas daun pisang.

Penganan khas Sumedang yang berada di sebuah meja di dalam Lapas Kelas II B Sumedang itu sangat menggugah.

Kalau kita tidak izin kepada tuan rumah dan buru-buru memakannya, bisa sakit gigi! Sebab, itu bukan tahu sungguhan.

Ya, itulah hiasan tahu Sumedang yang terbuat dari resin.

Tahu hiasan itu merupakan hasil karya warga binaan Lapas Kelas II B Sumedang.

Selain membuat tahu, warga binaan juga diajari merajut dan melakukan kreativitas lainnya untuk bekal mereka selepas dari penjara.

Budi (45), seorang warga etnis Jawa, adalah satu di antara warga binaan yang menguasai pembuatan hiasan dari resin itu.

Resin adalah zat tumbuhan atau sintetik yang mulainya kental kemudian bisa mengering dan keras.

"Buatnya pakai cetakan, Bapak. Selain tahu, kita juga bikin asbak," kata Budi, pria yang divonis 11 tahun kasus narkoba.

Dia mengatakan, karena sudah memiliki keterampilan membuat kerajinan tersebut, selepas dari penjara, itu yang akan menjadi usahanya kelak.

"Alhamdulillah bidang usaha ini diteruskan, ilmunya sudah didapat. Mudah sekali buatnya karena sudah paham," kata Budi, yang baru menjalani hukuman 4,6 tahun.

Selain para napi pria, ada pula para napi perempuan yang diajari membuat kerajinan bernilai jual.

Pelatihnya mula-mula pelaku UMKM dari luar Lapas Kelas II B Sumedang, tapi setelah ada yang mahir, mereka saling menularkan kemampuan.

Iis (40), warga binaan Lapas Kelas II B Sumedang asal Kecamatan Cicalengka, Bandung, mengatakan dia belajar membuat rajutan. Bahan dan jarum rajut disediakan semua oleh pihak lapas.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved