Pilkada Kabupaten Garut

Uniknya Pilkada Garut 2024, 2 Mantan Bupati "Tak Paripurna" Kini Sama-sama Daftar Jalur Perseorangan

Menarik sekali, pada Pilkada 2024 ini, dua sosok mantan bupati turut mendaftar untuk menjadi bakal calon Bupati Garut.

Kolase Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Kolase mantan Bupati Garut Aceng Fikri (kiri) dan Agus Supriadi saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Garut di Pilkada 2024 ke KPU Garut. 

"Ya barangkali kemarin perjuangan belum selesai dan tertunda ya mudah-mudahan sekarang bisa melanjutkan perjuangan itu," ungkapnya.

Aceng membawa berkas syarat dukungan Pilkada menggunakan satu truk, di mana setiap kecamatan diwakilkan oleh kardus-kardus yang berisi ribuan KTP.

"Saya membawa 140.697 dukungan yang tersebar dari 39 kecamatan," ungkapnya.

Sementara itu, pada detik-detik terakhir, Agus Supriadi menyerahkan berkas syarat dukungan di menit-menit terakhir sebelum ditutup KPU Garut, Minggu (12/5/2024) pukul 23.55.

"Saya memantapkan diri kembali nyalon lagi di Pilkada Garut melalui jalur perseorangan berkas sudah diserahkan ke KPU tadi malam," ujar Agus saat dihubungi Tribunjabar.id,  Senin (13/5/2024). 

Agus mengklaim ada 160 ribu berkas syarat dukungan yang telah diserahkan ke KPU Garut, saat ini tinggal menunggu tahap verifikasi berkas. 

Sebanyak 160 ribu dukungan itu, menurut Agus, tersebar di 42 kecamatan se-Kabupaten Garut yang sudah ia persiapkan selama tiga tahun yang lalu. 

"Alhamdulillah dukungan terus mengalir, saya memiliki relawan yang setia multi partai, mereka tersebar di seluruh kecamatan hingga ada kurang lebih 18 simpul relawan," ungkapnya. 

Mantan orang nomor satu di Garut periode 2004-2009 itu menjelaskan,niat utama mencalonkan diri kembali maju di Pilkada Garut adalah untuk pengabdian. 

Meski jabatannya saat itu hanya sampai tahun 2007 lantaran kasus korupsi yang sempat menjeratnya, Agus menyebut bahwa dirinya masih dipercaya oleh masyarakat Garut. 

"Karena dulu tidak selesai perjalanan saya terpotong karena tragedi, ini saatnya saya melanjutkan kembali pekerjaan saya yang tidak selesai saat itu," ungkapnya. 

Agus mengulang kembali ingatan semasa ia menjadi orang nomor satu di Garut, di mana ia memiliki sebuah program pembangunan desa yang disebut dengan "Saba Desa".

Program tersebut menurutnya saat ini banyak diadopsi oleh pemerintah pusat dalam pengembangan dan pembangunan desa. 

"Saya menyebutnya tragedi di ujung karir gemilang, riwayatnya dulu sedang puncak-puncaknya program Saba Desa pembangunan desa terputus karena (kasus korupsi) itu," ungkapnya. 

Agus yang dikenal sebagai pencetus slogan Garut Bangkit Garut Berprestasi itu mengatakan keyakinan untuk mampu kembali memimpin Garut. 

Ia juga menyebut bahwa modalnya untuk bertarung di Pilkada Garut ada pada relawan yang sampai hari ini setia menemaninya. 

"Terutama para kepala desa yang dulu di jaman saya ya, hubungan semua baik-baik, jadi mohon doa dan restunya," ujar Agus.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved