Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Muslim Tanyakan Kondisi Bus kepada Sopir Tiga Kali 

Muslim Nurdin (30) masih tak percaya rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ciater Subang.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Kondisi bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024) malam. Kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu membuat 11 orang meninggal dunia. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Muslim Nurdin (30) masih tak percaya rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ciater Subang, seusai beristirahat makan malam di rumah makan miliknya. 

Muslim sadar, lokasi rumah makannya berada di turunan jalan, sehingga terbiasa menanyakan kondisi mobil kepada pengunjungnya sebelum pergi untuk melanjutkan perjalanan.

"Saya biasa menanyakan itu (kondisi kendaraan). Kalau ada bus yang trouble (bermasalah), kalau tidak aman jalan, tidak apa-apa tunggu saja di sini. Kita tidak masalah dengan tempat, yang penting untuk keselamatan bersama," ujar Muslim saat ditemui di rumah makannya di Jalan Raya Ciater Subang, Minggu (12/5/2024). 

Apalagi, saat para siswa sedang istirahat makan dan salat, Muslim melihat kernet dan sopirnya seperti sedang melakukan perbaikan.

"Ya, yang saya lihat sempat ada melakukan perbaikan di area parkir di atas. Cuma, saya tidak tahu apakah mekanik atau kernetnya. Tapi yang jelas, sebelum berangkat saya sempat tanya, ini aman untuk jalan atau tidak," katanya.

Baca juga: Seluruh Jenazah Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Ciater Subang Dibawa Ke Rumah Duka

Bukan sekali, Muslim bahkan sampai tiga kali menanyakan kepada sopir dan kernet bus, sebelum benar-benar meninggalkan rumah makannya. 

"Saya sempat naik juga ke bagian kemudi, terus saya tanya lagi, aman atau tidak. Kalau tidak, geser dulu ke pinggir. Kalau tidak salah saya sampai nanya tiga kali. Tapi, kata sopirnya aman, tinggal menunggu temperaturnya turun," ucapnya.

Korban kecelakaan di Ciater, Subang, saat mendapat perawatan di RSUD Subang. Kecelakaan bus Putera Fajar yang membuat 11 orang meninggal itu terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Korban kecelakaan di Ciater, Subang, saat mendapat perawatan di RSUD Subang. Kecelakaan bus Putera Fajar yang membuat 11 orang meninggal itu terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Menurutnya, proses perbaikan bus itu dilakukan lebih dari satu jam.

Bahkan, siswa yang sudah selesai makan pun sempat ada yang harus menunggu sampai kondisi bus tersebut benar-benar siap berangkat.

"Karena ada yang salat Magrib juga. Pas jalan keluar parkir itu mobil terlihat normal sih, lampunya juga menyala," katanya.

Berselang beberapa menit, kabar buruk itu diterima Muslim.

Bus pariwisata Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 DG mengalami kecelakaan, tak jauh dari rumah makan miliknya.

Tanpa pikir panjang, Muslim langsung bergegas turun, menuju lokasi kejadian untuk memastikan informasi tersebut. 

Setibanya di lokasi kejadian, Muslim kaget karena bus yang mengalami kecelakaan itu merupakan tamunya yang baru selesai istirahat makan di rumah makan miliknya. 

Baca juga: Kata Saksi Mata Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Paling Parah yang Pernah Terjadi

"Saya juga sempat ikut membantu evakuasi menggunakan kendaraan pribadi membawa korban luka ringan sampai ke Puskesmas Jalancagak," ucapnya.

Kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Subang, itu terjadi sekitar pukul 18.45 WIB, melibatkan lima kendaraan, yakni satu bus pariwisata, satu mobil Feroza, dan tiga sepeda motor. 

Pihak Dirlantas Polda Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan maut bus parawisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang terguling di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (12/5/2024) pagi
Pihak Dirlantas Polda Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan maut bus parawisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang terguling di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (12/5/2024) pagi (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Korban yang terlibat kecelakaan itu totalnya mencapai 64 korban, terdiri dari 11 yang meninggal dunia, 13 luka berat, dan 40 luka ringan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan, semua korban meninggal dunia dari rombongan bus dan pengendara motor sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Baca juga: Tak Ada Bekas Gesekan Ban, Polisi Gelar Olah TKP di Lokasi Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jabar

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut tersebut dengan menggunakan metode traffic accident analysis (TAA) oleh penyidik Laka Lantas Polres Subang bersama Dit Lantas Polda Jabar.

TAA adalah metode analisis komprehensif tentang kecelakaan lalu lintas oleh berbagai ilmu, dan diperoleh laporan analisis kecelakaan lalu lintas yang ilmiah dan dapat diterima, pengetahuan tersebut meliputi kinematika, fotogrametri, fotografi forensik, pemindai laser 3D, dan perangkat lunak analisis kecelakaan.

"Penyebab pasti kecelakaan menunggu hasil tim olah TKP," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved