Ibadah Haji 2024

Menabung 11 Tahun, Petani Kangkung Asal Majalengka Akhirnya Bisa Berangkat Haji Tahun Ini

Ali bersama ratusan jemaah haji lainnya asal Kabupaten Majalengka dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci melalui BIJB Kertajati pada 30 Mei 2024.

|
Tribun Jabar/ Ahmad Imam Baehaqi
Petani kangkung, M Ali Usman, sedang menyiapkan sejumlah perlengkapannya untuk menunaikan ibadah haji di kediamannya di Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Sabtu (11/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Ali Usman tampak sibuk menyiapkan koper berisi tas kecil, kartu identitas, pakaian, dan lainnya, Sabtu (11/5/2024).

Seluruh barang-barang tersebut terlihat dimasukkan ke dua koper hitam yang terpasang stiker Haji 2024 di bagian depannya.

Warga Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, merupakan salah satu jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (20) Embarkasi Kertajati.

Pria 49 tahun bersama ratusan jemaah haji lainnya asal Kabupaten Majalengka dijadwalkan naik haji ke Tanah Suci melalui BIJB Kertajati pada 30 Mei 2024.

Ali Usman yang sehari-hari berprofesi sebagai petani kangkung tersebut akhirnya bisa menunaikan rukun Islam kelima setelah menabung sejak 2013.

Baca juga: Kisah Hanif, Calon Haji Termuda Asal Ponorogo Daftar Sejak Kelas 3 SD, Naik Haji Saat Jadi Mahasiswa

"Alhamdulillah, setelah menabung selama 11 tahun saya mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini," ujar M Ali Usman saat ditemui di kediamannya di Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Sabtu (11/5/2024).

Ia mengatakan, hampir setiap hari menyisihkan Rp 30 ribu - Rp 50 ribu dari hasil penjualan kangkung yang dipanennya untuk menabung biaya ibadah haji.

Namun, rupanya Ali Usman memiliki motivasi tersendiri hingga istikamah untuk menabung rutin setiap hari dari hasil berjualan kangkung di Pasar Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

"Saya termotivasi oleh kedua orang tua yang bisa menunaikan ibadah haji walaupun sehari-hari hanya bekerja sebagai petani," kata M Ali Usman.

Pihaknya mengakui, kedua orang tuanya yang telah berpulang tersebut menjadi role model untuk semangat menabung demi menunaikan ibadah haji.

Ali Usman menyampaikan, orang tuanya seolah membuktikan bahwa hal penting untuk menunaikan ibadah haji ialah niat, sabar, dan istikamah menyisihkan hasil panennya meski tak seberapa.

Ia pun tetap sabar menabung sedikit demi sedikit dari hasil panen kangkung yang didapatnya, dan pintar-pintar membaginya untuk kebutuhan sehari-hari.

"Saya ingin mengikuti jejak orang tua untuk berhaji dari hasil keringat sendiri meski prosesnya juga cukup panjang, karena hanya bisa menabung Rp 30 ribu - Rp 50 ribu perhari," ujar M Ali Usman.

Namun, kesabaran dan kegigihannya tampaknya membuahkan hasil ketika medio 2013 mendapatkan pemberitahuan dapat menunaikan ibadah haji pada tahun ini.

Ia pun telah mengikuti bimbingan manasik haji sejak beberapa waktu lalu, dan kini tengah menyiapkan keperluan pribadinya untuk terbang ke Tanah Suci.

"Insyaallah, semua bekalnya sudah siap, dan sekarang packing barang-barang dan mempersiapkan fisik maupun mental untuk ibadah haji," kata M Ali Usman. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved