Berita Viral
Kisah Sagil, Bocah SD di Jambi Berbadan Tinggi Melebihi Pria Dewasa, Warganet Khawatir Kondisinya
Sebuah postingan mengungkap kisah unik sosok bocah SD di Kerinci Jambi ini memiliki tinggi badan melebihi pria dewasa, viral di media sosial.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah postingan mengungkap sosok dan kisah unik bocah SD memiliki tinggi badan melebihi pria dewasa, viral di media sosial.
Sosok bocah SD laki-laki berbadan tinggi itu sontak menyita perhatian warganet.
Ya, sosok bocah berbadan tinggi itu bernama Sagil (12), siswa SD berasal dari Desa Belui, Kerinci, Jambil.
Sosoknya itu viral setelah diunggah akun Facebook Purajo Ghey Alam Barajo.
Baca juga: Ariandes Bocah 12 Tahun Tenggelam di Irigasi Citarum Karawang, Dua Temannya Selamat
“Bukti Kito kerinci punyo bocah anak SD Tertinggi di dunia,” tulis dalam keterangan unggahannya.
Disebutkan bocah SD laki-laki tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Bocah tersebut juga masih berusia 12 tahun, namun memiliki tinggi badan melebihi pria dewasa pada umumnya.
“Biasa nya orang dewasa,TPI ini anak SD kelas 6 sangat luar biasa Masyaallah,” tambahnya.
Diketahui ia merupakan seorang siswa SD di Kerinci, Provinsi Jambi.
Bocah laki-laki berbadan tinggi itu akrab disapa Sagil.
Pada usianya yang masih 12 tahun, Sagil sudah memiliki tinggi badan sekira 2 meter.
Hal itu pun membuat Sagil pun berbeda dengan teman-teman sebayanya.
Meski begitu, Sagil tetap bisa bergaul dengan teman-temannya itu.
Terlihat dalam beberapa postingan pengunggah, Sagil tampak ceria berfoto bersama teman-temannya.
Tampak Sagil mengenakan seragam SD yang sama dengan teman-temanya dan berfoto dengan seorang pria dewasa.
Sosok Sagil lebih mencolok karena tingginya bahkan melibihi pria dewasa di sampingnya.
Meski berbeda dari teman-teman sebayanya Sagil tetap bisa berbaur seperti anak umumnya.
Bahkan Sagil terlihat aktif mengikuti beberapa kegiatan sekolah.
Ia terlihat mengikuti drum band dan menjadi penabuh drum.
Tampak Sagil pun tak keberatan diajak foto bersama dengan teman-temannya hingag warga.
Terlihat dalam foto-foto lainnya, Sagil harus menunduk untuk keluar dari pintu rumahnya.
Meski begitu, kini kisah Sagil pun viral seperti yang diunggah di akun Instagram @folkshitt.
Baca juga: Kisah Ilun, Bocah di Nganjuk Pulang Sekolah Jadi Pemulung Demi Bantu Orangtua, Kini Banjir Bantuan
Sosok Sagil juga menyita perhatian warganet.
Tak sedikit warganet yang takjub dengan sosok Sagil memiliki keistimewaan badan tinggi di usianya yang masih belia tersebut.
Namun, ada juga warganet yang khawatir dengan keadaan Sagil yang berpotensi jadi bullyan teman-temannya.
Ada juga warganet yang khawatir akan kondisinya karena diduga memiliki kelainan genetik.
Berikut beragam komentar warganet.
“belajar volly ga usah loncat”
“Pas kuliah nambah 2 meter lagi”
“pasti diikira gapernah naik kelas”
“setinggi ekspektasi orang tua kamu dek”
“Potensial untuk jadi atlet basket maupun volly ini amak”
“Anak kecil tapi gede”
“Harus diperkuat vitamin mineral buat tulang. Baca beberapa referensi banyak orang2 tertinggi di dunia yang umurnya tidak panjang karena masalah sama kekuatan sendi dan tulang nya. Semoga sang adek selalu diberi kesehatan sama Allah SWT. Aamiin,” tulis beragam komentar warganet.
Kisah Lainnya - Kisah Ilun, Bocah di Nganjuk Pulang Sekolah Jadi Pemulung Demi Bantu Orangtua
Nasib setiap anak memang berbeda-beda, seperti dialami bocah di Nganjuk ini yang tak seberuntung teman-temannya.
Inilah kisah yang dialami Muhammad Ilun Zainul Huda atau akrab disapa Ilun.
Setiap pulang sekolah, Ilun berubah menjadi pemulung demi membantu orangtuanya.
Kini, kisah bocah 11 tahun banting tulang jadi pemulung ini viral di media sosial.
Setelah viral, mujurnya nasib Ilun yang kini akhirnya banjir mendapatkan bantuan.
Baca juga: Nasib Bocah 8 Tahun di Purwokerto Tewas Tertimpa Tembok Roboh Setinggi 3 Meter 3 Anak Lainnya Luka
Ilun dan ibunya tinggal di Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Ia harus banting tulang di usianya yang masih belia.
Bocah kelas tiga SDN 2 Gejagan itu setiap harinya mencari rongsokan dan barang bekas untuk membantu kedua orang tuanya.
Aktivitas itu dijalani Ilun setiap pulang sekolah.
Dalam sehari, ia bisa memperoleh penghasilan antara Rp 12.000 hingga Rp 50.000.
“Kadang Rp 12.000, kadang Rp 15.000, paling besar Rp 50.000," ujar Ilun, Kamis (2/5/2024).
Ilun merupakan anak dari pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34).
Ia sudah melakoni aktivitas mencari rongsokan sejak menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) hingga kini duduk di bangku kelas tiga SDN 2 Gejagan.
Kendati hasil yang didapat tidak seberapa, kata Ilun, tapi ia merasa senang karena dapat membantu kedua orangtuanya yang juga bekerja sebagai pemulung.
"Saya senang karena dapat membantu orangtua.
Saya ingin kelak dapat membanggakan kedua orangtua," ucap bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu.
Sementara ibu kandung Ilun, Binti Astutik, membenarkan bila anaknya memulung sepulang sekolah.
Aktivitas itu dilakukan bersama dengan dirinya.
Menurut Binti, ia sebenarnya terpaksa mengajak anaknya memulung dari siang hingga malam hari.
Akan tetapi dirinya tak memiliki banyak pilihan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Sebenarnya saya ingin buka usaha mi ayam, namun modalnya belum ada," tutur Binti.
Binti melanjutkan, ia mengaku tidak malu mengajak anaknya untuk mengais rezeki.
Justru ia merasa bangga karena dapat melatih mental dan kemandirian anaknya.
"Saya enggak malu cari rongsokan, karena ini melatih mental dan kemandirian Ilun," pungkasnya.
Baca juga: Kisah Bocah di Sulut Histeris Depan Peti Jenazah Ibunya yang Tewas Dibunuh Ayah, Ratapi Nasib Adik
Dapat bansos PKH
Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan Mardiaz Krisna, membenarkan bahwa Ilun kerap membantu sang ibu mencari rongsokan.
“Memang pekerjaan ibunya memulung, kadang anaknya (Ilun) ikut,” jelas Dedy.
Dedy menegaskan, keluarga pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34) mendapatkan berbagai bantuan sosial dari pemerintah, salah satunya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
“PKH sudah dapat, terus bantuan rumah tangga miskin untuk siswa SD dapat, dapat semuanya kok.
Untuk bapaknya (Ilun) di rumah ya serabutan,” bebernya.
Menurut Dedy, ia sebenarnya sudah berkali-kali meminta Binti untuk tak mengajak anaknya mencari rongsokan. Namun permintaan itu tak diindahkan oleh Binti.
Binti, kata Dedy, beralasan tetap mengajak anaknya mencari rongsokan karena di rumah tidak ada yang menjaga anaknya tersebut.
Dapat Bantuan dari Polres Nganjuk
Selain dari PKH, kini orangtua Ilun juga mendapatkan bantuan dari Polres Nganjuk.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad mengatakan, usai mendengar kisah Ilun hatinya tergerak mengulurkan tangan, terlebih Ilun disebut-sebut ingin menjadi polisi.
“Dari situ kami tergerak untuk mendukung cita-cita Ilun yang ingin menjadi polisi,” ujar Muhammad kepada wartawan di Nganjuk, Senin (6/5/2024).
“Akan tetapi, bahwa kenyataannya keluarga Ilun kesulitan dalam pembiayaan sekolah serta biaya sehari-hari, untuk itu kami berupaya membantu melalui program ‘Polisi Peduli Polres Nganjuk’,” lanjutnya.
Muhammad menerangkan, bantuan sosial dari Polres Nganjuk untuk keluarga Ilun terbagi menjadi dua, yakni bantuan sosial jangka pendek dan jangka panjang.
Bantuan jangka pendek berupa bantuan sosial kemanusiaan dalam wujud pemberian paket sembako, dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi keluarga Ilun.
“Sedangkan untuk jangka panjangnya, kami mengupayakan agar Ilun bisa mendapat beasiswa dan memenuhi kebutuhan sekolah Ilun seperti alat tulis dan seragam sekolah,” beber Muhammad.
Menurut Muhammad, jajaran Polres Nganjuk telah melakukan berbagai upaya untuk membantu Ilun.
Baca juga: Sosok Fhio Bocah Penjual Makaroni Kelililing yang Sempat Viral Meninggal Dunia, Tabrak Tiang Listrik
Salah satunya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, melalui UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak Nganjuk.
Tidak hanya itu, Muhammad juga berencana membimbing Ilun agar bisa mendapat pelatihan yang menunjang postur tubuh, seperti pelatihan fisik, karate dan pelatihan lain yang relevan dengan cita-cita Ilun menjadi polisi.
"Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan dukungan maksimal, agar Ilun dapat menggapai mimpinya dengan baik."
"Tentunya hal ini bisa dilakukan setelah Ilun telah memenuhi syarat usia yang ditentukan,” jelas Muhammad.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Sosok Mentan Amran Sulaiman Disorot, Bandingkan Harga Beras dengan Jepang: Naik Sedikit Ribut |
![]() |
---|
Nasib Satpam usai Hina & Tantang Duel Damkar, Terpental saat Diminta Pegang Selang Bertekanan Tinggi |
![]() |
---|
Viral Pembegalan di Jalan Baru Galuga Bogor, Korban Kurir Paket Kehilangan Motor untuk Cari Nafkah |
![]() |
---|
Viral Beruang Madu di Kebun Binatang Ragunan Disebut Kurus dan Kebingungan, Pengelola Tegaskan Sehat |
![]() |
---|
Viral Sepatu Paskibra Luwu Timur Aslinya Jutaan Rupiah Jebol Sekali Pakai, Pemkab: Rp300 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.