Pria Majalengka yang Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri Langsung Jual Hanphone Setelah Beraksi

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - IS (41) langsung menjual handphone dan menyembunyikan mobilnya setelah beraksi membakar mobil dan rumah mantan istrinya.

Atas aksinya itu, IS telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, mengatakan, IS merupakan warga Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

"Setelah membakar mobil dan rumah korban, IS menjual ponsel serta menyembunyikan mobilnya di wilayah Kecamatan Sukahaji," ujar Kapolres Majalengkan, AKBP Indra Novianto, saat konferensi pers di Mapolres Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jumat (10/5/2024).

Diduga perbuatan tersebut untuk menghilangkan jejaknya setelah membakar rumah dan mobil mantan istrinya yang berada di Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.

Pasalnya, mobil yang disembunyikan di Kecamatan Sukahaji itu merupakan kendaraan yang digunakan tersangka saat membakar mobil dan rumah mantan istri.

Indra mengatakan, tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas dan pengemudi taksi online tersebut biasa beraktivitas di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.

Baca juga: Pria Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri di Majalengka Sempat Konsultasi ke Orang Tua Sebelum Nyerah

Bahkan, sehari setelah aksi itu pun IS diketahui masih bekerja seperti biasanya sebelum akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian pada Rabu (8/5/2024) malam.

"Setelah menyerahkan diri, kami juga meminta tersangka menunjukkan lokasi mobil yang menjadi sarana transportasi kejahatan tersebut disembunyikan," kata Indra.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pria yang Membakar Mobil dan Rumah Mantan Istrinya di Majalengka Diringkus Polisi

IS berkonsultasi dengan orang tuanya sebelum menerahkan diri karena diburu aparat dari Polsek Rajagaluh dan Polres Majalengka.

Selanjutnya IS pun langsung menghubungi mantan kepala desa di tempat tinggalnya untuk meminta bantuan mendampinginya menyerahkan diri ke Polres Majalengka.

"Saat itu, orang tua IS menyarankan untuk segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian, dan mengakui perbuatannya, karena tim kami juga sudah disebar di lapangan," ujar Indra. (*)