Gaya Blusukan Andri Gunawan Bakal Cawalkot Bandung dari PDIP Mirip Dedi Mulyadi saat Jadi Bupati

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota DPRD Kota Bandung terpilih, Andri Gunawan disebut-sebut masuk dalam bursa bakal calon Walikota Bandung dari PDIP, yang mempunyai cara unik untuk blusukan. Andri Gunawan pada Pemilu 2024 terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bandung.

Pantauan Tribun dalam unggahan di media sosial Instagramnya, Andri Gunawan mengunggah sejumlah video bersama warga di panggung terbuka. Dalam satu video, tampak dia tengah berbincang dengan seorang lansia membicarakan masalah kehidupan.

Dalam video lain, tampak pula Andri menggandeng seorang wanita lansia yang masih terus berjuang menghadapi kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Dalam video unggahannya, tak jarang Andri Gunawan memberikan bantuan keuangan pada sejumlah warga.

Baca juga: Ridwan Kamil Dipasangkan Dedi Mulyadi, Cara Dapat 60 Persen Suara di Pemilihan Gubernur Jabar 2024

Sekilas, gaya blusukan Andri Gunawan mirip dengan aktivitas blusukan yang dilakukan Dedi Mulyadi semasa menjadi Bupati Purwakarta.

Saat itu, Dedi kerap menggelar kegiatan bernama Gempungan di buruan imah warga. Dalam kegiatan itu, sering disertai hiburan. Dedi juga kerap menemui lansia yang kesulitan dalam ekonomi.

Andri Gunawan sendiri didaftarkan PDIP Kota Bandung untuk bursa bakal calon walikota Bandung. Ketua Karang Taruna Kota Bandung itu berterima kasih kepada Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, kemudian Ketut Sustiawan, dan Achmad Nugraha, serta Isa Subagdja atas bimbingannya.

"Sebuah kehormatan dan kebanggaan untuk saya. Enggak pernah mimpi anak gang sempit seperti saya ini untuk bisa terpilih menjadi anggota DPRD kemudian didaftarkan menjadi cawalkot Bandung," ujarnya saat dihubungi, Senin (22/4/2024).

Andri mengaku ini pekerjaan atau tugas berat lantaran mesti memimpin Bandung yang dalam kondisi sedang tak baik-baik saja, menciptakan clean governance, pemerataan kesejahteraan, pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, banjir, dan kemacetan.

"Ini benang kusut yang harus diurai bersama-sama. Jika suratan hidup saya harus memimpin Bandung, maka saya siap. Jika tidak menjadi kepala daerah pun saya sama siapnya, ujungnya Allah yang menentukan. Man propose, God Disposes," ujarnya.