Bandung Raya Terancam Gempa Magnitudo 7 Akibat Adanya Sesar Lembang, Begini Kata Ahli BMKG

Berdasarkan potensi tersebut, BMKG sudah membuat peta skenario guncangan, hasilnya wilayah Bandung Raya berdampak 5-8 MMI.

Penulis: Tiah SM | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Aldi M Perdana
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Virga Librian, mengatakan, literasi kebencanaan masyarakat harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan guna meminimalkan risiko bencana seperti gempa bumi. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi, yang dipengaruhi oleh kondisi geologi yang rawan akan bencana.

Salah satu potensi bencana yang mengintai adalah gempa bumi akibat adanya Sesar Lembang.

Sesar aktif ini sewaktu-waktu berpotensi menimbulkan gempa yang cukup merusak dan menelan korban jiwa.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Virga Librian, mengatakan, literasi kebencanaan masyarakat harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan guna meminimalkan risiko bencana seperti gempa bumi.

Selain itu, diharapkan semua pihak melaksanakan kesiapsiagaan dengan melakukan mitigasi bencana struktural dan nonstruktural.

"Mitigasi struktural di antaranya membangun bangunan tahan gempa, terutama bangunan vital sekolah dan rumah sakit yang mampu menahan guncangan gempa," kata Virga pada acara "Bandung Menjawab" di Balai Kota, Rabu, 8 Mei 2024.

Selain itu, kata Virga, penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi menjadi salah satu langkah tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Tak hanya itu, upaya mitigasi nonstruktural, salah satunya melakukan diskusi literasi kebencanaan untuk mengantisipasi potensi risiko dan langkah antisipasinya.

"Pemerintah juga mengeluarkan perda atau peraturan terkait tata ruang wilayah perlu diatur agar pada saat kejadian bencana lebih tertata dengan baik," ungkapnya.

Dari hasil riset, kata Virga, potensi Sesar Lembang magnitudo 6,5-7 dan merupakan gempa besar berdasarkan beberapa parameter.

Berdasarkan potensi tersebut, BMKG sudah membuat peta skenario guncangan, hasilnya wilayah Bandung Raya berdampak 5-8 MMI.

"Berdasarkan skenario hampir seluruh Jawa Barat, Banten, dan Jakarta akan terdampak (Sesar Lembang). Bandung Raya terdampak 5-8 MMI seperti KBB, Kota Bandung, Subang, Purwakarta, yang terdampak signifikan dan merusak," ujarnya.

Saat ini, BMKG telah memiliki alat seismometer dan seismograf sebanyak 31 sensor di seluruh Jawa Barat.

"Khusus untuk memantau aktivitas Sesar lembang sendiri saat ini kita menambah 6 sensor lokal," katanya.

Peneliti Muda Pusat Riset Kebencanaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edi Hidayat, mengatakan, literasi kebencanaan masyarakat harus diperkuat.

Terlebih di era disrupsi informasi seperti sekarang ini banyak sekali disinformasi dan berita bohong yang beredar di tengah masyarakat dan menimbulkan keresahan juga kepanikan.

Karena itu, menurut dia, membangun literasi kebencanaan yang kuat membutuhkan sinergi dan kerja sama pentaheliks, yaitu pelibatan pemerintah, pakar atau akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa.

"Memang Sesar Lembang itu aktif. Tetapi yang harus diwaspadai, bagaimana kita tahu informasi yang benar. Karena di media sosial itu sering kita melihat membaca."

"Masyarakat harus mencari informasi dan sumber yang jelas terkait dengan potensi Sesar Lembang itu sehingga tidak gampang terkecoh berita tidak benar," ujar Edi.

Setelah mencari informasi yang benar, katanya, lakukan hal antisipasi dari yang hal terkecil dan lingkungan terdekat seperti rumah dan lingkungan RT.

"Kalau di tempat seperti perkantoran apakah sudah safety nih alat-alat yang ditempel di dinding misalnya. Atau menyiapkan tas saat darurat berisi obat-obatan dan barang berharga lainnya," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved