"Apa yang Saya Bangun Rusak Semuanya" Kata Dada Rosada yang Dukung Dandan di Pilkada Bandung 2024

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan wali kota Bandung Dada Rosada menilai Bandung saat ini amburadul dan rusak semua apa yang telah dia bangun.

Dada Rosada meminta pemimpin ke depan mesti membenahi semuanya dari hal kecil sampai yang besar.

Dada pun telah memutuskan arah dukungannya untuk pemilihan wali kota 2024 kepada sosok yang tak asing di Bandung, yakni anak mantan wali kota Bandung Ateng Wahyudi, yaitu Dandan Riza Wardana.

"Jika Kang Dandan terpilih, mungkin nanti periode pertama akan berat dalam membangun Bandung. Jadi, harus dua kali membangun Bandung," katanya saat ditemui di Jalam Dr Djundjunan, Selasa (7/5/2024).

"Hari ini, Bandung berat sekali. Apa yang saya bangun rusak semuanya."

Dada mencontohkan, Lapangan Tegallega yang menurutnya sebagai tempat hese cape dari Bandung terkena musibah sampah pada 2005 kemudian dia benahi sampai Tegallega sebagus saat itu hingga berani mengundang warga dunia untuk datang ke Bandung, dengan merelokasi pedagang ke Gedebage.

"Lalu, PLTSa karena musibah maka saya buatkan tinggal dibangun karena disediakan tanah 20 hektare dan sudah ada 13 hektare, 7 hektare lagi tinggal dibeli."

"Kemudian, sentra seni budaya semua dibangun, maka jika Dandan terpilih teruskanlah programnya dan program saya ada yang belum diselesaikan wali kota setelah saya, utamanya PLTSa jika tidak itu bisa terjadi musibah 2005," katanya.

Dada kembali menegaskan dia mendorong Dandan untuk menjadi wali kota dan tepat dengan forumnya, yakni ngadandanan Bandung, termasuk melindungi dan menyejahterakan warga Bandung.

"Kang Dandan ini dahulu kepala dinas dan saya wali kotanya. Saya tahu kemampuan dia. Dan Kang Dandan punya trah dari ayahnya, Pak Ateng, yang berhasil menjadi wali kota Bandung dua periode," katanya.

Dandan mengaku bersyukur atas dorongan dan dukungan dari Dada Rosada, Ceu Popong, dan tokoh lainnya untuk maju cawalkot Bandung 2024.

"Mereka (tokoh Jabar dan Sunda) yang bukan kaleng-kaleng. Walau benar bahwa yang menentukannya itu rakyat. Saya harus bekerja dengan rakyat dan untuk rakyat."

"Jadi, saya harus terus berkomunikasi dengan rakyat dengan meniatkan untuk rakyat," katanya.

Sejauh ini, baru satu partai yang memberikan rekomendasinya, yakni Demokrat, dan terus menjali komunikasi dengan partai politik lainnya.

Dandan pun mengikuti penjaringan di PDIP dan sempat mengambil formulir di Gerindra. (*)