Mayat Dalam Koper di Cikarang

Arif 'Seret' Adiknya dalam Kasus Mayat dalam Koper, Ternyata Adiknya Bantu Buang Koper Isi Mayat RM

Namun kata Wira, dalam aksinya Ahmad Arif Ridwan Nuwloh menghabisi nyawa korban dengan tangannya sendiri.

Editor: Ravianto
Istimewa
Ahmad Arif pelaku pembunuhan Rini Mariany (50) ternyata pengantin baru, yang nikah Maret dan akan gelar resepsi pernikahan 5 Mei 2024. Arif melibatkan adiknya saat membuang jenazah yang dimasukkan koper. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Tersangka pembunuhan RM, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh ternyata dibantu adiknya saat membuang jasad korban pembunuhan mayat dalam koper di Cikarang itu.

RM, perempuan warga Bandung itu diketahui tewas dalam koper yang ditemukan di Jl Raya Inspeksi Kalimalang Kampung Tangsi Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, 25 April 2024.

Direskrimum Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh dibantu adiknya inisial AT untuk membuang jasad korban yang telah dibuang di dalam koper.

Jasad korban kemudian dibuang di Jl Raya Inspeksi Kalimalang Kampung Tangsi Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

“Peran AT yang merupakan adik kandung tersangka ARRN yaitu membantu tersangka membuang koper yang berisi mayat korban di daerah Cikarang Barat,” ucapnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Kamis (3/5/2024).

Baca juga: Uang yang Dicuri Pembunuh RM Cuma Sisa Rp 36 Juta, Arif sampai Minta Kembali Uang ke Ibunya

Namun kata Wira, dalam aksinya Ahmad Arif Ridwan Nuwloh menghabisi nyawa korban dengan tangannya sendiri.

Akibat perbuatannya Ahmad Arif Ridwan Nuwloh ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Detik-detik Korban Dibunuh

Reaksi LS istri AARN Pelaku Pembunuhan Bunuh Wanita Dalam Koper di Cikarang, Batalkan Resepsi Karena Syok
Reaksi LS istri AARN Pelaku Pembunuhan Bunuh Wanita Dalam Koper di Cikarang, Batalkan Resepsi Karena Syok (Kolase Tribun Trends)

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung kemudian mengungkap detik-detik RM dihabisi nyawanya oleh pelaku.

Keduanya berada di hotel sejak Rabu (24/4/2024) pagi.

Sebelum pergi ke Hotel Zodiak, tersangka Ahmad Arif pergi menemui korban di kantor untuk meminta tidak menyetorkan uang perusahaan ke bank.

Korban diketahui bekerja sebagai kasir atau admin keuangan perusahaan, sedangkan pelaku merupakan auditor.

"Pukul 08.50 WIB tersangka AARN tiba di PT Kobe. Selanjutnya langsung masuk ke ruangan korban untuk menanyakan uang setoran perusahaan tanggal 23 april 2024," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya.

"Bersama dengan itu, tersangka AARN menyampaikan kepada korban dengan kalimat 'Bu, nanti jangan setoran dulu, tunggu saya di depan gerbang," lanjutnya.

Usai bertemu, Arif dan RM kemudian menuju hotel tersebut dengan menggunakan sepeda motor.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol. Twedi Aditya mengatakan bahwa tersangka Ahmad Arif Ridwan Nuwloh dan korban RM memiliki hubungan gelap.

Pasangan selingkuh yang bekerja di sebuah perusahaan di Bandung itu kemudian memutuskan melakukan hubungan suami istri di sebuah hotel di dekat kantor.

Usai melakukan hubungan badan, korban dan tersangka sempat cekcok hingga membuat Ahmad Arif Ridwan Nuwloh gelap mata.

“Saat itu korban meminta untuk dinikahi oleh tersangka namun tersangka menolak. Hingga akhirnya keluar kata-kata kasar yang menyakiti tersangka,” ucap Twedi dalam konferensi pers pada Jumat (3/5/2024).

Di dalam kamar, keduanya berhubungan badan sebanyak dua kali.

Tersangka sempat keluar kamar untuk mengantar pakaian kotor ke tempat laundry dan kembali ke kamar. Percakapan antara keduanya pun terjadi.

"Pukul 12.57 WIB tersangka AARN masuk ke kamar hotel kemudian ngobrol dengan korban. Korban bertanya 'Kita mau gimana?'," kata Wira, menirukan ucapan korban.

Tersangka kemudian menjawab bahwa apa yang telah mereka perbuat hanya untuk senang-senang saja karena sama-sama mau.

Korban lantas meminta pertanggungjawaban tersangka dengan menikahinya.

"Korban berkata 'Intinya harus ada pertanggungjawaban, kamu nikahin aku. Tersangka menjawab 'Kamu pinjamin uang setoran ini, nanti kita nikah," tutur Wira.

Korban merasa takut karena uang yang dipegangnya merupakan uang perusahaan, tersangka bertanya mau dinikahi atau tidak.

"Korban berkata 'Tapi takut kalau pakai uang perusahaan'. Tersangka menjawab 'Enggak apa-apa, saya tanggung jawab kalau ada apa-apa dalam perusahaan'," kata dia.

"Korban menjawab 'Sudahlah, ngapain ngurusin kaya gini, saya enggak ikut-ikutan, saya mau setoran. Ngapain auditor kaya kamu brengsek'," lanjutnya.

Kata-kata itu membuat tersangka sakit hati dengan korban hingga melakukan pembunuhan dengan cara membenturkan kepala korban menggunakan tangan kanannya dengan keras ke tembok.

Hingga kepala korban terbentur di bagian kiri sehingga korban terjatuh di lantai dengan posisi telentang serta kondisi mata merem, namun kepala masih goyang-goyang.

Selanjutnya tersangka mencekik leher korban dengan menggunakan tangan kanan dan kiri digunakan untuk menutup hidung korban.

Saat itu, korban tidak melakukan perlawanan selama kurang lebih 10 menit hingga korban tidak bernafas lagi.

Pukul 14.38 WIB, Arif mengambil uang setoran perusahaan sebesar Rp1 juta untuk membeli koper ukuran 24 inchi.

Namun, karena kopernya kecil untuk memasukkan korban, tersangka kembali keluar kamar untuk membeli koper baru berukuran 28 inchi dengan harga Rp1.350.000.

"Pukul 15.31 WIB, tersangka AARN memasukkan korban ke dalam koper dengan posisi miring dan tertelengkuk kemudian menutup kembali koper tersebut," ucap Wira. 

Arif kemudian menaruh jasad korban di dalam koper dan membuangnya di kawasan Jl Raya Inspeksi Kalimalang Kampung Tangsi Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Selain membunuh, tersangka juga menggasak uang Rp43 juta yang dibawa korban untuk disetorkan ke Bank.

Uang tersebut merupakan milik perusahaan tempat korban bekerja.

"Sebagian uangnya itu jadi digunakan untuk keperluan tersangka," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (3/5/2024).

"Ia beli koper buat simpan mayat juga dari duit yang dibawa korban," sambung eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

Sebelumnya geger, warga menemukan sesosok jasad wanita dalam koper hitam di semak-semak rerumputan di Jalan Inspeksi Kalimalang Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, pada Kamis (25/04/24).

Penemuan pertama kali dilakukan oleh petugas kebersihan yang sedang membersihkan ruas jalan Kalimalang.

Mayat wanita tersebut dilaporkan kepada petugas kepolisian Polsek Cikarang Barat setelah ditemukan.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung membenarkan terkait penemuan jasad dalam koper tersebut.

Pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

”Jasad itu jenis kelamin perempuan dalam koper. Sudah dibawa untuk proses autopsi dan identifikasi," katanya pada Kamis (25/4/2024).

Dia menjelaskan, hasil penemuan secara kasat mata terlihat benturan di kepala. Namun, pihaknya belum bisa memastikan luka-luka lainnya.

"Cuma kita belum pastikan dan akan melakukan otopsi terlebih dahulu untuk memastikan luka-lukanya," ungkapnya.

Diketahui jasad tersebut merupakan seorang wanita paruh baya. Lalu masih memakai cincin dan masih mengenakan hijab serta pakaian berwarna merah lengkap. Selain itu, ditemukan juga sejumlah uang di dalam koper.

"Ya itu masih kita selidiki terkait penemuan jasad itu," katanya.

Sementara itu, identitas jasad wanita dalam koper tersebut masih dalam penyelidikan petugas kepolisian Polres Metro Bekasi.

Mayat korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna melakukan visum.

Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Cikarang Barat dan Polres Metro Bekasi.(Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved