Gempa di Garut

Gempa Bumi di Jabar Tadi Malam: Akuarium Goyang-goyang di Sumedang, Lampu Mati di Pangandaran

Di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan puluhan warga berlarian hingga ke jalan raya saat gempa terjadi.

Editor: Hermawan Aksan
ist
Anggota Polairud dan relawan turun ke jalan imbau warga pantai selatan Kabupaten Garut agar tidak panik usai terjadi gempa 6.5 magnitudo, Sabtu (27/4/2024) malam. 

TRIBUNJABAR.ID - Warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, merasakan getaran gempa bumi Sabtu (27/4/2024) malam.

Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 23.29 ini membuat warga berhamburan ke luar rumah.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa yang berkekuatan 6.6 Magnitudo tersebut terjadi di barat laut Garut dengan kedalaman 10 kilometer.

Titik koordinat gempa terjadi pada 8.32 Lintang Selatan dan 107.26 Bujur Timur.

Gempa juga dirasakan Yayat Kuriyat (43), warga Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor.

"Getaran gempa terasa sekitar 10 detik lebih," kata Yayat kepada TribunJabar.id.

Yayat mengatakan, saat gempa mengguncang, ia sedang menonton televisi di dalam rumahnya.

"Lagi nonton televisi. Saya lagi tiduran dan melihat TV sama kipas angin goyang-goyang," ucapnya.

Getaran gempa juga dirasakan Yanto, warga Cisempur lainnya.

Ia mengaku merasakan gempa saat dia tengah berada di teras rumahnya.

"Sedang duduk di kursi melihat akuarium goyang-goyang, langsung lari keluar," katanya.

Niki Surya, warga Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, mengaku merasakan getaran gempa yang berpusat di Kabupaten Garut tersebut.

"Ya terasa, getarannya lumayan cukup lama. Warga berhamburan keluar rumah," kata dia.

Di Pangandaran, satu wilayah di Kecamatan Cimerak sebagian mati lampu dan wisatawan yang menginap sempat panik.

Selain wisatawan, sejumlah warga pesisir yang tengah beristirahat pun kaget dan keluar rumah berhamburan.

Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, mengatakan, menurut pantauan sementara sesaat setelah gempa Garut, kondisi 10 Kecamatan di Pangandaran aman kondusif.

"Hanya satu kecamatan di wilayah Cimerak sebagian mati lampu. Kondisi wisatawan sempat panik, namun berangsur kondusif," ujar Nana kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Sabtu (27/4/2024) malam.

Meskipun demikian, saat ini tidak ada pergerakan evakuasi mandiri yang dilakukan warga sesaat setelah merasakan gempa.

"Situasi pantai juga kembali kondisif," katanya.

Selain itu, pasca gempa bumi 6.5 magnitudo di Garut, dari informasi yang diterima belum ada kerusakan dampak gempa.

"Tapi, masih dalam pemantauan di seluruh wilayah Kecamatan," ucap Nana.

Di Tasikmalaya, sejumlah warga Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, berlarian ke luar rumah lantaran guncangan gempa terasa cukup kuat.

“Kaca di rumah sampai getar barusan. Gempa cukup lama, soalnya, pas udah di luar juga, saya juga lihat ranting pohon sampai goyang. Daunnya juga tadi bunyi kresek-kresekan gitu, kaget saya,” ujar Ruslan kepada TribunPriangan.com saat ditemui pada Sabtu (27/4/2024) malam.

Di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan puluhan warga berlarian hingga ke jalan raya.

Hal tersebut dituturkan Ketua Balawista Cipatujah, Rahmat Saputra, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

“Ya, saya juga sampai lari keluar. Kaget banget. Gempanya kuat juga. Tapi, pantauan rekan-rekan di lapangan, air laut normal. Tidak ada tanda-tanda tsunami,” ujarnya.

Menurut Rahmat, sampai pukul 23.38 WIB, belum ada laporan terkait bangunan roboh maupun korban jiwa dan/atau luka.

“Belum ada laporan dampak apa pun. Tapi nanti kalau ada laporan masuk, langsung meluncur,” katanya. (kiki andriana/padna/aldi m perdana)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved