Sosok Haji Isep dari Jampangkulon Sukabumi, 28 Kali Menikah untuk Menolong Wanita yang Tersakiti

Setelah memiliki rumah, Isep mulai berbisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan suku cadang sepeda motor kepada tukang ojek di Pajampangan.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Dok Pribadi H. Isep Dadang Sukmana
H. Isep Dadang Sukmana bersama kedua istrinya. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sosok Haji Isep Dadang Sukmana menjadi sorotan saat membangunkan rumah untuk Ato (51), warga Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, kondisi Ato memprihatinkan. Ia tinggal di gubuk bersama dua anaknya yang masih berusia 12 dan 10. 

Saat ditemui di kediamannya di Kampung Pasirpulus, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Senin (22/4/2024), Isep bercerita, sebelum sukses seperti sekarang, ia juga pernah menjadi orang susah dan kerap dihina orang.

Puluhan tahun silam ia tidak memiliki apa-apa. Kala itu ia bekerja serabutan. Kadang menjadi tukang ojek. Namun, pernah juga jadi kondektur bus.

"Saya ingat, dulu, saya sama istri pengen rumah. Yang bisa saya bangun cuma rumah satu kamar. Tengah malam, sehabis ngojek saya beli batu, bahan, sampai bisa bikin rumah. Kalau enggak salah, ukurannya cuma tiga kali tiga meter," kata Isep.

Setelah memiliki rumah, Isep mulai berbisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan suku cadang sepeda motor kepada tukang ojek di Pajampangan.

"Dulu ojek itu yang terdaftar untuk kreditan saya sampai 500 motor untuk di wilayah Pajampangan ini. Dulu kan zamannya ojek. Temen-temen ojek saya itu semua kredit spare part motor di saya," ujar Isep.

Setelah merintis bisnis dengan kredit suku cadang sepeda motor, Isep mengalami peningkatan penghasilan hingga mampu membuka toko sembako.

Dari sana, Isep pun merintis berbagai bisnis lain, mulai dari membangun hotel, bisnis entertainment, dan mendirikan wedding organizer (WO).

Isep mengaku, bisnisnya mulai menggeliat di tahun 2000 hingga meraih kesuksesan sampai sekarang.

"Dari situ ada peningkatan. Saya bisa buka toko sembako dan sebagainya, terus ada bisnis-bisnis yang lain dan alhamdulillah bisa berkembang sampai saya bisa membangun hotel juga," tutur Isep.

Dari berbagai bisnis itu, kehidupan Isep pun berubah 180 derajat.

Isep, yang dulu penghasilan sangat minim, kini mampu meraup penghasilan ratusan juta dari berbagai bisnisnya itu.

Isep mengaku, penghasilannya dari Hotel Mahessa di Jampangkulon yang ia rintis saat ini bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved