Harga Pangan di Bandung, Gula Pasir Lampaui HET, Beras dan Cabai Turun Setelah Idul Fitri

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Harga gula pasir terus merangkak naik bahkan di pasar tradisional Kota Bandung tembus Rp 19 ribu per kilogram.

Sedangkan di toko modern Rp 17.500.

Padahal harga eceran tertinggi (HET) Rp 16 ribu.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, mengatakan, harga gula pasir melebihi HET. Maka dari itu, ada relaksasi dari Badan Pangan Nasional mulai 5 April sampai 31 Mei 2024.

"Gula pasir mengalami kenaikan sebelum puasa, namun relaksasi baru diberlakukan 5 April 2024," ujar Meiwan di Balai Kota Bandung, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Sindangkasih Majalengka Alami Penurunan Pascalebaran

Menurut Meiwan, naiknya harga gula pasir karena panen tebu akan terjadi Juni sehingga ada kenaikan bahan baku yang berujung harga gula pasir melebihi HET.

"Setelah relaksasi, harga gula pasir bisa turun atau tetap, lihat kondisi nanti," ujarnya. 

Selain gula pasir, harga bawang merah juga masih tinggi, bertahan Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram.

Sedangkan bawang putih Rp 40 ribu per kilogram.

Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terkini 23 April 2024 Se-Indonesia, Cek Pertamax, Pertalite, hingga Solar

"Bawang merah mahal karena dari daerah pemasok berkurang," ujar Meiwan.

Sedangkan harga pangan yang mengalami penurunan adalah cabai tanjung. Saat Idul Fitri mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Begitu juga cabai rawit semula Rp 80 ribu kini Rp 40 ribu per kilogram.

Meiwan mengatakan, harga beras juga turun. Untuk premium kini bisa Rp 16 ribu per kilogram, sebelumnya mencapai Rp 18 ribu.

Sedangkan beras medium Rp 13 ribu, sebelumnya mencapai Rp 16 ribu per kilogram.

Harga ayam stabil Rp 40 ribu. Harga itu turun Rp 5 ribu dibandingkan saat Idul fitri yang sempat menyentuh Rp 45 ribu per kilogram. (*)