Kisah Pilu Jumadi, Buruh Mudik Jalan Kaki dari Jambi 4 Hari 4 Malam Tak Punya Uang, Upah Tak Dibayar

Pilunya buruh di Jambi ini, untuk mudik Lebaran ke kampung halamannya ia harus berjuang terlebih dahulu jalan kaki 4 hari 4 malam tak punya ongkos

Editor: Hilda Rubiah
Polres Moratara
Kisah pilu Jumadi, seorang buruh nekat mudik Lebaran jalan kaki 4 hari 4 malam karena tak punya ongkos, gemetar kelaparan hingga nyaris pingsan 

TRIBUNJABAR.ID - Betapa pilunya buruh di Jambi ini, untuk mudik Lebaran ke kampung halamannya ia harus berjuang terlebih dahulu jalan kaki 4 hari 4 malam.

Bukan tanpa sebab, ia nekat mudik Lebaran dengan jalan kaki karena tak punya ongkos.

Pilunya ternyata pria yang bekerja sebagai buruh tersebut tak punya uang karena upahnya tak dibayar.

Ya, kisah pilu ini dialami oleh Jumadi, seorang buruh di Jambi.

Baca juga: Kisah Penjual Kain Lap Nyaris Diusir dari Kontrakan, Anak Tak Bantu: Nanggung Derita Masing-masing

Jumadi nekat mudik Lebaran ke kampung jalan kaki dari Lubuklinggau 4 hari 4 malam, badannya sampai gemetar kelaparan.

Napas Jumadi ngos-ngosan menahan letih, tak uang untuk membeli makan sampai dia hampir pingsan dalam perjalanan mudik jalan kaki ke Lubuklinggau, kampung halamannya.

Namun, hasrat bertemu keluarga tercinta di Hari Raya Idul Fitri 2024 tak terbendung, mendorong Jumadi yang bekerja sebagai buruh itu nekat mudik .

Meski tak punya ongkos, buruh tersebut nekat jalan kaki 4 hari empat malam demi bisa ke kampung halaman. Bahkan buruh tersebut kelaparan di tengah jalan.

Badannya gemetar sudah lama menahan lapar, napasnya masih engos-engosan, terlihat begitu lelah dari raut wajahnya. 

Ternyata pria yang berprofesi sebagai buruh ini sudah empat hari empat malam berjalan kaki dari Sorolangun Jambi tujuan Lubuklinggau Sumsel.

"Dia katanya sudah empat hari empat malam jalan kaki, dia mampir ke pos kita mau istirahat," kata Kapolsek Rawas Ulu, Iptu Herwan Oktariansyah pada wartawan, Minggu (14/4/2024). 

Upahnya Tak Dibayar

Kepada polisi di pos tersebut, Jumadi menceritakan, nekat berjalan kaki karena tidak punya uang lantaran upahnya sebagai buruh tidak dibayar. 

Dia bekerja sebagai buruh harian lepas di wilayah Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Dari Mandiangin Jambi dia nekat mudik lebaran dengan berjalan kaki hendak ke daerah asalnya Kota Lubuklinggau. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved