Renyah Gurih Tahu Sumedang di Alun-alun, Jumlah Penjualan Meningkat Setelah Lebaran
Tahu, penganan yang telah menjadi ciri khas Sumedang banyak ditemukan di seputar Kota Sumedang hingga ke pinggiran kota.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tahu, penganan yang telah menjadi ciri khas Sumedang banyak ditemukan di seputar Kota Sumedang hingga ke pinggiran kota.
Namun, kesesuaian lidah penikmatnya dengan rasa tahu itu menjadi faktor penentu ramai tidaknya pembeli di satu kedai tahu.
Di sekitar Alun-alun Kabupaten Sumedang, ada satu gerobak penjual tahu sumedang. Gerobak ini ramai pembeli. Buka sejak pukul 15.00 hingga 21.00.
Dalam sehari bisa habis 15 ancak tahu.
Sebelumnya, setiap hari penjual tahu dengan gerobak itu bisa menghabiskan 10 ancak tahu.
Tahu diambil dari pabriknya lalu digoreng di gerobak itu, dadakan.
Baca juga: Sate Khas Senayan Hadir di Bandung, Tawarkan Beragam Menu Kuliner Otentik dengan Nuansa Baru
Dibandingkan tahu-tahu lain, menurut penuturan pelanggan, tahu di lapak milik Wawan Megatron (55) tersebut lebih krispi, renyah, dan bagian dalamnya berisi. Sebab ada pula tahu sumedang yang kopong.
"Alhamdulillah ramai, setiap hari dari Lebaran habis 15 ancak per hari. Ada peningkatan 50 persen, biasanya 10 ancak. Di sini harga tahu Rp 800 per potong," kata Didin (48), pegawai kedai tahu itu, Senin (15/4/2024) petang.
Dia mengatakan, pembelinya kebanyakan adalah pendatang yang kebetulan datang ke Sumedang, atau orang yang sedang mudik dan hendak kembali ke kota besar.
"Rata-rata, kebanyakan yang mudik, pendatang, yang buat bawa ke Jakarta. Yang sudah biasa ke sini mampir," katanya.
Namun, tak sedikit pula warga yang tinggal di Sumedang membeli tahu dari tempat ini.
Misalnya, Nina (43) warga Margamekar.
Baca juga: Si Mercon, Kuliner Pedas dengan Lima Menu Andalan yang Menggugah, Hadir dalam Tenda Unik di Cirebon
"Saya dari daerah sini, beli tahu sering dan sudah langganan. Tahu di sini rasanya enak," kata Nina.
Pelanggan lainnya, Asep (46) dari Regol memesan tahun tiga bungkus dengan masing-masing porsinya Rp 15 ribuan.
Dia mengatakan sering beli tahu di tempat itu karena perbedaan rasa dan tekstur tahu yang disajikan.
"Perbedaannya, ya beda sama yang lain. Asin dan krispinya pas. Yang lain biasanya kopong, di sini berisi. Dimakan panas-panas sama sambal kecap. Enak," katanya. (*)
Balita di Sumedang Selamat dari Maut, Temukan Ular Kobra Sepanjang 4 Meter di Atas Kasur |
![]() |
---|
Gara-gara Cuaca, 120 Pilot Paralayang Batal Terbang di Bukit Batu Dua Sumedang Hari Ini |
![]() |
---|
26 Perempuan Penerbang Paralayang Ikut Tanding di West Java Paragliding Championship 2025 |
![]() |
---|
Sinergi Kemenkum Jabar dan Pemkab Sumedang, Samakan Konsepsi Regulasi Tanah |
![]() |
---|
Prediksi Cuaca di Sumedang pada Hari Pertama Kejuaraan Paralayang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.