Potensi Bahaya, Pengendara yang Melintasi Tol Cipali Diimbau Tidak Istirahat di Bahu Jalan 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Para pengendara yang melintasti Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) pada momen arus balik Lebaran diimbau tidak nekat beristirahat di bahu jalan.

Head of Corporate Communications Astra Infra, Deddy Pradityo Opficon, mengatakan, tindakan semacam itu membahayakan bagi keselamatan para pengendara.

Karenanya, pihaknya mengimbau para pengendara tidak berhenti dan beristirahat di bahu jalan sepanjang jalur Tol Cipali kecuali dalam kondisi darurat.

"Ini ntuk menjaga keselamatan dan keamanan bersama, karena bahu jalan hanya digunakan dalam kondisi darurat," kata Deddy Pradityo Opficon dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/4/2024) malam.

Ia mempersilakan para pengendara yang melintas untuk beristirahat di rest area yang tersedia di sepanjang jalur Tol Cipali meski diakuinya saat ini rest area cenderung penuh.

Karenanya, menurut dia, para pengendara harus memastikan kecukupan bahan bakar, saldo kartu uang elektronik, dan membawa perbekalan secukupnya untuk mengantisipasi kepadatan di rest area.

"Sebagai alternatif apabila rest area penuh, pengemudi dapat mencari tempat istirahat, pengisian bahan bakar maupun fasilitas lainnya di luar tol," ujar Deddy Pradityo Opficon.

Nantinya, para pengendara bisa masuk kembali ke Tol Cipali untuk melanjutkan perjalanannya, dan dipastikan tidak dikenakan tarif tol tambahan.

Sementara Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, menyebut bahwa berhenti di bahu jalan tol selain memicu kepadatan arus kendaraan juga berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

Karenanya, pihaknya mewanti-wanti para pengendara yang melintasi Tol Cipali wilayah Majalengka tidak nekat berhenti di bahu jalan untuk beristirahat mengingat membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain.

"Kami mengimbau para pengendsra untuk menghindari parkir di bahu jalan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dan kemacetan selama arus balik Lebaran," kata Indra Novianto. (*)