22 Pelajar di Indramayu Deklarasi Keluar dari Geng Motor Setelah Digerebek, Janji Akan Tobat
Sebanyak 22 pelajar di Indramayu mendeklarasikan diri keluar dari jerat geng motor.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sebanyak 22 pelajar di Indramayu mendeklarasikan diri keluar dari jerat geng motor.
Pertobatan itu disaksikan polisi, orang tua, pihak sekolah, hingga aparat pemerintah desa tempat tinggal masing-masing remaja tersebut.
Pelajar dari dua SMP negeri dan SMK swasta di Jatibarang itu sebelumnya ditangkap karena terlibat dalam geng motor.
Pihak kepolisian menggerebek markas dari tiga geng motor yang ada di wilayah Kecamatan Jatibarang, Indramayu.
Dari laporan masyarakat, mereka diketahui tengah berkumpul dan nongkrong.
Baca juga: Detik-detik 3 Markas Geng Motor di Indramayu Digerebek Polisi, Sebanyak 22 Remaja Diamankan
Khawatir terjadi tindakan tawuran, polisi bergerak cepat dan meringkus kelompok geng motor tersebut.
"Mereka merupakan anggota dari geng motor Wok-Wok, Moonraker, dan Gudang Srigala yang ada di wilayah Kecamatan Jatibarang," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, melalui Kapolsek Jatibarang, Kompol Rynaldi Nurwan, kepada Tribuncirebon.com, Senin (15/4/2024).
Rynaldi menyampaikan, bubarnya para remaja ini dari keanggotaan geng motor ditandai dengan dilakukannya deklarasi oleh para remaja tersebut.
Deklarasi dipimpin oleh pimpinan mereka lalu diikuti oleh para anggota geng motor lainnya.
"Saya berjanji dan menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya akan tunduk dan taat pada hukum NKRI serta tidak akan melakukan tindakan-tindakan dalam bentuk tawuran pelajar, kelompok, geng motor, peredaran obat-obatan maupun pesta miras sekaligus akan bijak dalam bermedia sosial dalam rangka harkamtibmas," ujar para remaja serentak.
Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen di Bandung, Penuh Luka, Diduga Korban Pembunuhan
Di sisi lain, mereka juga berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh sebagaimana tugas dari pelajar.
Seusai membubarkan diri dan membuat surat pernyataan, para remaja itu lalu diserahkan ke orang tuanya masing-masing.
Mereka juga meminta maaf kepada orang tuanya karena perbuatan mereka.
Rynaldi meminta peran serta khususnya orang tua dalam menjaga anaknya masing-masing.
Sehingga mereka tidak lagi terlibat dalam tindakan negatif, seperti ikut serta dalam kelompok geng motor.
"Kami berharap ini menjadi efek jera. Diharapkan pula adanya pengawasan lebih ketat dari masing-masing guru sehingga tidak terjadi kembali kejadian tersebut," ujar dia. (*)
PLN Siap Dukung Pendirian Sekolah Rakyat di Indramayu, Hadirkan Energi untuk Pendidikan |
![]() |
---|
Pasang Baru Listrik Gratis PLN Terangi Musholla di Indramayu Hadirkan Harapan Baru |
![]() |
---|
PLN UP3 Indramayu Dorong Masyarakat Manfaatkan PLN Mobile untuk Layanan Kelistrikan Lebih Praktis |
![]() |
---|
PLN UP3 Indramayu Ajak Warga Jaga Jarak Aman dari Jaringan Listrik untuk Keselamatan Bersama |
![]() |
---|
Mendagri Tito Sebut Sinergi Pusat dan Daerah Bisa Jadi Kunci Suksesnya Program MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.