Idul Fitri 2024

Hingga H+2 Arus Mudik Lebaran 2024, Sebanyak 16 Ribu Kendaraan Mengalami Kurang Saldo E-Toll

Dengan adanya saldo e-toll kurang dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol, hal itu mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.

Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi --- Kepadatan kendaraan pemudik terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat terdapat 16 ribu kendaraan dengan saldo kurang di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang. 

Marketing and Communication Department Head Jasa Marga, Faiza Riani, menjelaskan jumlah tersebut merupakan 4 persen dari total 385 ribu kendaraan yang melakukan transaksi di GT Kalikangkung pada periode yang sama. 

Dengan adanya saldo e-toll kurang dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol, hal itu mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.

“Dengan adanya waktu penundaan tersebut, kami mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung sebesar -5 persen per jam,” ujar Faiza Riani, Minggu (14/4/2024). 

Faiza menjelaskan biasanya dalam satu menit transaksi di gardu tol bisa melayani hingga lima kendaraan, namun jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka 1 menit akan hanya bisa melayani satu kendaraan. 

Faiza mengingatkan, besaran tarif tol yang harus disiapkan pengguna jalan dengan perjalanan menerus untuk arus balik. 

Terutama dari arah Surabaya dan Semarang menuju Jakarta yang nantinya akan melakukan transaksi di GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 

“Dari Semarang menuju Jakarta, untuk kendaraan golongan 1 harus menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp500 ribu,” ungkapnya. 

Sedangkan untuk pengguna jalan dari Surabaya menuju Jakarta, agar menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp1 juta. 

“Kami juga mengingatkan kembali kepada pengguna khususnya yang melakukan perjalanan di Jalan Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup (tarif sesuai jarak), hanya bisa menggunakan e-toll yang sama saat tap in dan tap out sehingga saat saldo kurang tidak bisa meminjam e-toll pengguna jalan lainnya,” ujar Faiza.

Saat memasuki GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk mematuhi rambu dan arahan petugas karena gangguan sekecil apapun yang terjadi akan berdampak pada arus lalu lintas yang ada dan mengakibatkan antrean kendaraan.

Kemudian saat pemberlakuan rekayasa lalu lintas, untuk tidak euforia dalam berkendara dan tetap mematuhi batas kecepatan yang dipersyaratkan. 

“Pada saat pemberlakuan one way dilarang berpindah jalur di lokasi yang tidak seharusnya, dilarang menerobos pembatas untuk berpindah jalur dan juga dilarang untuk pindah lajur secara tiba-tiba,” katanya.

Pengguna jalan yang mengalami kondisi darurat khususnya di lajur contra flow, hal yang wajib dilakukan adalah menepi di bahu dalam (lajur paling kiri di lajur contra flow) serta menyalakan lampu hazard.  (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved