Karyawan Kahatex Tewas Keracunan

Detik-detik Lima Karyawan Hirup Gas Beracun di PT Kahatex Sumedang, Kini Kondisinya Kritis di Dua RS

Sebanyak lima orang karyawan PT Kahatex yang pabriknya berlokasi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dalam kondisi kritis.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Ludy Sutedja. Sebanyak lima orang karyawan PT Kahatex yang pabriknya berlokasi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dalam kondisi kritis. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak lima orang karyawan PT Kahatex yang pabriknya berlokasi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dalam kondisi kritis.

Kelimanya merupakan korban, dari keseluruhan enam korban menghirup gas beracun di intalasi pengolahan air limbah perusahaan super besar tersebut.

Musibah kecelakaan kerja itu terjadi pada Sabtu (13/4/2024), sekitar pukul 10.00. satu orang, selain yang lima itu, meninggal dunia.

Yang meninggal dunia adalah karyawan warga Kabupaten Garut.

Dia dilaporkan meninggal dunia saat ditangani di klinik milik perusahaan tekstil itu.

Baca juga: Setelah Karyawan Tewas Hirup Gas Beracun, PT Kahatex Sumedang Hentikan Pengurasan Bak Ekskalasi IPAL

"Untuk korban kritis semua dirujuk ke RS Kasih Bunda Cimahi dan RS Keselamatan Kerja, Rancaekek," kata Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Ludy Sutedja saat dikonfirmasi TribunJabar.id

Para korban hingga saat ini masih dorawat intensif di dua rumah sakit tersebut.

Di sisi lain, untuk korban meninggal dunia, proses pengurusannya dilaksanakan di RS AMC Kabupaten Bandung.

"Jenazah korban dipulasara di RS AMC," katanya.

Diberitakan TribunJabar.id sebelumnya, sebanyak enam karyawan PT Kahatex di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dilaporkan keracunan gas.

Ludy mengatakan, peristiwa ini berawal ketika keenam korban sedang menguras lumpur bak ekualisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Baca juga: KRONOLOGI Karyawan PT Kahatex Sumedang Hilang Nyawa Akibat Hirup Gas Beracun

Saat sedang bekerja, kata Ludy, salah seorang pekerja turun ke bawah kolam ekualalisasi limbah, kemudian pingsan diduga akibat menghirup gas beracun.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

"Melihat korban pertama jatuh lunglai, teman-temannya berusaha menolong, namun ikut jatuh lunglai satu per satu. Korban yang meninggal dunia merupakan orang kedua yang turun ke kolam ekualalisasi," ucap Ludy. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved