Mudik Lebaran 2024

H-2 Lebaran Jadi Puncak Arus Mudik di Jalur Selatan Cileunyi- Nagreg, Didominasi Kendaraan Motor

Puncak arus mudik Lebaran 2024 di jalur selatan Jawa Barat, khususnya Cileunyi- Nagreg Kabupaten Bandung, terjadi Senin (8/4/2025).

Tribun Jabar/ Lutfi Ahmad Mauludin
Jalan Raya Bandung- Garut, pada H-2 Lebaran 2024, Senin (8/4/2024) malam, terpantau ramai lancar. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puncak arus mudik Lebaran 2024 di jalur selatan Jawa Barat, khususnya Cileunyi- Nagreg Kabupaten Bandung, terjadi Senin (8/4/2025) yang ditandai antrean kendaraan di Nagreg pada malam tadi.

Humas Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, membenarkan puncak arus mudik di Cileunyi- Nagreg terjadi hari kemarin.

Menurut Eric, terdapat tren penurunan jumlah pemudik yang melintas di Jalur Selatan kali ini, jika dibandingkan arus mudik tahun lalu.

"Ada penurunan sekitar 17,42 persen dari puncak arus mudik tahun 2023 yang juga terjadi H-2, saan itu kendaraan yang melintas sekitar 137.198 kendaraan. Sedangkan tahun ini yang juga H-2 hanya mencapai 113.298 kendaraan yang melintas," ujar Eric saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (9/4/2024) dini hari.

Eric mengungkapkan, dalam data dari H-3 Lebaran memang jelas penurunannya dari  kendaraan roda empat, tahun lalu mencapai 44 ribu kendaraan, tahun ini menjadi  32 ribu.

"Tapi di H-2 kemarin justru pengurangannya ada di sepeda motor, kalau H-2 mobil hampir stabil, 32 ribu di 2023 dan 35 ribu di 2024. Sedangkan motor ada sedikit di tahun 2023 sekitar 98 ribu kendaraan, dan di 2024 hanya sekitar 76 ribu kendaraan," ujarnya.

Menurut Eric, kalau melihat dari moda split yang dimiliki memang penurunannya arus mudik tahun ini di kendaraan roda empat, kalau sepeda motor lebih stabil.

Eric memaparkan, penurunan kendaraan pada arus mudik kali ini karena adanya kebijakan SKB bersama, Kakorlantas Polri, Kementerian Perhubungan, kemudian kebijakan one way di tol Cipali.

Hal itu menurutnya menjadi sebuah magnet yang luar biasa buat masyarakat pemudik tujuan jawa.

"Jadi dari pada mereka harus menempuh jalan sempit di jalur selatan Jabar, lebih baik mereka menempuh dengan jalan tol lewat utara. Mungkin waktu juga lebih cepat, karena one way," kata dia.

Kemudian, dikatakan Eric, ada diskon tarif tol juga yang membuat masyarakat semakin ingin menggunakan jalan tol.

"Satu lagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, banyak sekali yang mengadakan mudik gratis. Ini salah satu juga mengurangi pemudik menggunakan kendaraan," tuturnya.

Jadi kata Eric, faktor adanya program pemerintah yang sangat masif, mudik gratis, sehingga masyarakat tidak lagi mudik menggunakan sepeda motor.

"Mereka cukup mendapatkan tiket mudik gratis, ini sangat luar biasa. Semakin sedikit mudik pakai sepeda motor, resiko kecelakaan bisa lebih ditekan," ujar Eric.

Walaupun kata Eric, mulai H-7, H-6, H-5, dan H-4 Lebaran, pemudik yang menggunakan sepeda motor ini mendominasi.

"Namun secara keseluruhan dominasinya adalah sepeda motor sekitar 64 persen," kata Eric. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved