"Segera Ditindaklanjuti" Kata Sekda Jabar tentang TPT di Cigendel Sumedang yang Kembali Retak

Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Barat, Herman Suryatman, telah mengetahui kabar retaknya TPT yang dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi Jabar itu.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Odik (57), pemilik warung nasi di samping tembok penahan tanah (TPT), saat menunjukkan TPT di kawasan Wana Wisata Cigendel, Pamulihan, Sumedang, yang baru empat bulan dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi Jabar retak-retak dan kembali ambles, Sabtu (6/4/2024) petang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menindaklanjuti tembok penahan tanah (TPT) di kawasan Wana Wisata Cigendel, Pamulihan, Sumedang, yang retak-retak dan kembali ambles setelah baru empat bulan rampung dibangun.

Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Barat, Herman Suryatman, telah mengetahui kabar retaknya TPT yang dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi Jabar itu.

"Terima kasih informasinya. Segera ditindaklanjuti," kata Herman Suryatnan kepada Tribunjabar.id, Minggu (7/4/2024) melalui pesan singkat.

Diberitakan sebelumnya, TPT di kawasan Wana Wisata Cigendel, Pamulihan, Sumedang, yang baru empat bulan dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi Jabar, retak-retak dan kembali ambles.

Menurut pantauan TribunJabar.id, Sabtu (6/4/2024) petang, kondisi ini membahayakan pemudik dan membuat pemilik warung di sekitar lokasi itu khawatir akan bahaya susulan.

Dahulu, berdasarkan catatan TribunJabar.id, tebing di lahan milik Perhutani ini ambles pada Rabu (24/4/2022) sekitar pukul 20.10.

Ketika itu, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Namun bangunan dua warung nasi ambruk diseret tanah ambles, warung-warung yang hancur juga merupakan kerja sama warga dan Perhutani.

Area ambles itu lalu ditangani pemerintah. Namun, terpantau Sabtu, sudah ada retakan lagi.

Retakan dengan panjang sekitar 50 meter itu telah ditambali dengan acian semen tapi bagian tengah TPT menyusul ambles sekitar 50 sentimeter.

"Ya, baru empat bulan selesai dibangun sudah retak-retak," Odik (57), pemilik warung nasi di samping TPT, kepada Tribunjabar.id.

Odik mengatakan, keretakan dan ambrolnya di bagian tengah TPT diduga saat proses pengurukan berlangsung, tanah urukan tidak dipadatkan terlebih dahulu.

"Tanahnya tidak dipadatkan dulu, langsung ditembok," ujarnya.

Ia mengaku khawatir semakin membesar dan terjadi ambrol susulan. Terlebih, saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved