Panangan Gede, Aksi Penanganan Kemiskinan di Jatigede Sumedang Lewat Pertanian dan Pengolahan Sampah

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumedang terus memikirkan pola-pola terbaik untuk penanganan kemiskinan. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
Dok Humas Pemkab Sumedang
PKA - Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim tengah mengikuti PKA Gelombang II, di Desa Cisampih, Kecamatan Jatigede, Sumedang, Rabu (1/10/2025) 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumedang terus memikirkan pola-pola terbaik untuk penanganan kemiskinan. 

Di samping itu, ASN juga dipacu untuk terus mengembangkan diri melalui Pelatihan Kepemimpinan Administrator, yang diikuti oleh ASN eselon III.

Saat ini, Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim  mengikuti PKA Gelombang II yang tengah berlangsung. Dia membuat aksi perubahan di Kecamatan Jatigede

Di Jatigede, Wudan membuat aksi perubahan sebagai bagian dari PKA itu, dengan bingkai "Panangan Gedé". Yaitu, akronim dari Penanganan Kemiskinan di Jatigede

Penanganan kemiskinan itu dilakukan dengan dua cara. Pertama mengintensifkan sektor pertanian. Kedua, membuat masyarakat mengerti limbah rumah tangga bisa diubah menjadi pupuk organik.

"Pelatihan Kepemimpinan Administrator, jadi saya sosialisasi pertanian dan pemamfaatan sampah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik," 

"Alhamdulillah, saat ini tengah berjalan. Kami berharap ini akan membawa dampak baik bagi masyarakat," kata Wudan kepada TribunJabar.id, Rabu (1/10/2025). 

Penguatan dua hal tersebut pada masyarakat yang sudah dilatih akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari PKA angkatan II tersebut. 

Jadi, masyarakat bisa bertani dengan efektif karena ada dukungan pupuk organik yang dibuat dari limbah rumah tangga. 

"Lebih jauhnya, masyarakt bisa sejahtera dengan aksi perubahan yang kami buat,"

"Tanaman sayuran dengan pupuk organik di antaranya bisa menjadi nilai tersendiri yang secara harga juga akan jauh lebih tinggi dari sayuran di pasaran," 

"Ditambah lagi, kawasan Jatigede merupakan kawasan wisata, sehingga untuk hasil pertanian organik, pasarnya pasti ada, salah satunya para wisatawan," kata Wudan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved