Viral Kisah Pilu TKW Asal Dompu Dianiaya Majikan di Oman, Nangis Minta Tolong di 'Live' Facebook

TRIBUNJABAR.ID - Kisah pilu dialami oleh Nurul Huda, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dianiaya majikannya di negara Oman.

Kabar itu terungkap setelah video siaran langsung wanita 35 tahun tersebut melalui akun Facebook pribadinya Nurul Huda.

Video itu pun kini viral di media sosial.

Baca juga: Viral Ustaz di Pandeglang Dikeroyok, Ormas Sweeping Markas Bank Keliling, Abuya Muhtadi Turun Gunung

Dalam video berdurasi 6 menit 50 detik itu, Nurul mengaku telah dianiaya oleh majikan perempuan dan anak-anaknya.

Tak hanya sekali, penganiayaan itu sering dialami dan dilakukan sang majikan perempuan bersama anak-anaknya ketika suami atau ayah mereka berada di luar rumah.

Saat menyampaikan hal itu, Nurul Huda pun tidak berhenti menangis.

"Saya disiksa sama majikan sama anaknya, di saat suaminya lagi keluar mereka mengeroyok saya," ucap Nurul Huda sambil menangis dalam vidio siaran langsung di akun FB Nurul Huda.

Ia juga memperlihatkan bagian wajahnya yang memar akibat dianiaya sang majikan.

Selain itu, Nurul Huda berulang kali meminta bantuan agar videonya disebar supaya ia bisa segera mendapatkan bantuan dari pihak terkait di Negara Oman.

Ia mengaku tidak bisa kabur karena seluruh rumah majikannya dikunci.

"Aku mau kabur tapi rumahnya dikunci semua. Tolong dibagikan teman-teman, terutama yang kerja di Oman, tolong saya," harapnya.

Baca juga: Heboh Kabar Bumi Akan Gelap 3 Hari, BMKG Lihat Ada Ledakan saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Berhasil diselamatkan

Pelaksana tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Kabupaten Dompu, Miftahul Suadah membenarkan adanya kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh Nurul Huda di Negara Oman itu.

Pihaknya pun langsung mendatangi keluarga korban di Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Dompu.

Setelah dilakukan klarifikasi dan memastikan korban adalah Nurul Huda yang merantau sejak 2015 lalu.