Rona Semringah Fajri, Anak Yatim Piatu Saat Mendapat Hadiah Sepatu Dari Bupati Indramayu

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Senyum bahagia langsung terpancar dari wajah Muhammad Roji Nurfajri (9).

Murid kelas 3 SDN 3 Margadadi Indramayu, semringah karena kini punya sepatu baru.

Sepatu baru tersebut adalah hadiah dari Bupati Indramayu, Nina Agustina.

Sepatu hadiah untuk Fajri merupakan salah satu dari ribuan sepatu sedekah yang berhasil dikumpulkan berkat inisiasi Nina Agustiani bersama berbagai elemen masyarakat di Indramayu dalam gerakan sedekah 1.000 sepatu untuk siswa tak mampu.

Fajri sendiri diketahui merupakan seorang anak yatim piatu.

Ayahnya meninggal belum lama ini, disusul kemudian oleh ibunya selang satu bulan kemudian. 

Keduanya meninggal dunia karena sakit. Fajri pun sekarang tinggal bersama kakak dari orang tuanya.

Saat penyerahan hadiah sepatu di Gedung Landraad Indramayu, Rabu (3/4/2024), Fajri terlihat hanya ditemani oleh guru kelasnya.

Fajri mengaku sangat senang mendapat hadiah sepatu baru.

"sepatu saya sudah rusak, senang sekali dapat sepatu baru," kata Fajri.

Sepatu itu sudah ia pakai sejak kelas 1 SD atau sudah selama 3 tahun.

Alasan ia tidak membeli sepatu baru karena kondisi ekonomi, Fajri pun tetap memakai sepatu tersebut walau kondisinya sudah rusak.

"Dulu sempat dikasih waktu kelas 2, cuma tidak muat," ujar dia.

Sementara Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengatakan inisiasi sedekah 1.000 sepatu ini berawal dari kunjungannya ke sekolah-sekolah.

Di sana, rupanya banyak siswa yang memakai sepatu rusak bahkan diikat tali agar masih dapat dipakai.

Selain itu ada pula beberapa anak yang hanya memakai sendal karena tak memiliki sepatu.

Nina pun berinisiatif mengumpulkan sedekah sepatu untuk anak-anak tersebut.

"Kami mengajak, yuk kita semua sedekah sepatu bersama-sama, kita sisihkan sedikit rezeki kita untuk mereka," kata Nina.

Hasil inisiasi tersebut rupanya mendapat respons yang luar biasa.

Bahkan, di luar dugaan, sedekah yang berhasil terkumpul mencapai 3.664 sepatu.

"Ini sedekah ada dari ASN, kemudian ada dari rekanan Pertamina, dan lain-lain," ujar dia.

Nina menyampaikan untuk penyaluran sepatu-sepatu ini, pihaknya meminta kepada guru dan pihak sekolah bisa menyeleksi dengan tepat sasaran.

Anak yang mendapat sepatu tersebut harus berasal dari kalangan keluarga kurang mampu dan yatim piatu.

"Saya minta kepada guru dan kepala sekolah harus benar-benar melihat anak yang tidak mampu ataupun yatim dan yatim piatu," katanya. (*)