Banjir Rob Rusak Ratusan Perahu, Nelayan di Sukabumi Banyak yang Menganggur, Tunggu Bantuan

Banjir rob yang terjadi beberapa waktu lalu merusak ratusan perahu milik nelayan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Puluhan perahu bersandar di Dermaga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. HNSI menyebut nelayan banyak menganggur akibat banjir rob. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Banjir rob yang terjadi beberapa waktu lalu merusak ratusan perahu milik nelayan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai dari Cisolok hingga Ujunggenteng dan Tegalbuleud.

Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, Sep Radi Priadika, mengatakan, akibat kejadian itu, banyak nelayan di Sukabumi yang tidak melaut.

"Memang kalau melihat cuaca saat ini sudah mulai stabil, tetapi kendalanya adalah yang saya tadi bilang bahwa ada beberapa nelayan yang terkendala dengan fasilitas, yaitu perahu yang masih rusak dan alat-alat tangkap," kata Radi saat ditemui di Kantor DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, Minggu (31/3/2024).

"Itu memang konsen kami, tetapi memang sejauh ini belum ada bantuan siginifikan yang didapatkan oleh nelayan terkait dengan pasca-rob ini, seperti itu."

"Jadi yang memang (perahu) rusaknya parah mereka tidak melaut, menganggur, apalagi di bulan suci Ramadhan ini kita lihat memang kebutuhan semakin banyak dan memang nelayan-nelayan mengeluhkan kepada kita terkait dengan harapan ada bantuan-bantuan dari pemerintah terkait dengan itu (perahu dan alat tangkap)," jelasnya.

Radi menjelaskan, sejauh ini baru terdapat bantuan sembako bagi nelayan yang terdampak banjir rob.

Bantuan sembako itu diketahui berasal dari Dinas Sosial.

HNSI pun masih mengupayakan kepada pemerintah atau dinas terkait agar nelayan yang terdampak banjir rob bisa mendapatkan bantuan perbaikan perahu dan alat tangkap.

"Tentunya kami yang pertama menganalisis dan mengkaji terkait dengan dampak rob tersebut, kami mendata terkait dengan kerusakan-kerusakan parah."

"Kami pun mencoba berkoordinasi dengan stakeholder terkait langkah apa saja yang tentunya akan ke depannya dilakukan, sehingga para nelayan di Kabupaten Sukabumi ini bisa kembali lagi menangkap ikan," ucap Radi.

Di Ujunggenteng terdapat 118 perahu rusak, di Minajaya 40 perahu, di Palabuhanratu sekitar 6 perahu.

Hingga saat ini HNSI masih terus mendata jumlah kerusakan perahu akibat banjir rob.

"Sejauh ini kami belum mendapatkan informasi terkait dengan korban jiwa, tetapi memang ada beberapa bangunan yang rusak terkait dengan gudang-gudang penyimpanan ikan, atau memang gudang-gudang penyimpanan alat tangkap di daerah khususnya daerah Ujunggenteng," kata Radi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved