Mudik Lebaran 2024
KAI Daop 3 Cirebon Siaga Hadapi Angkutan Lebaran 2024, Berjaga di 10 Titik Rawan Banjir-Tanah Labil
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memetakan 10 titik daerah rawan banjir dan tanah labil di wilayah Daop 3 Cirebon.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon telah mengambil langkah proaktif dalam menghadapi angkutan lebaran 2024 dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah labil.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memetakan 10 titik daerah rawan banjir dan tanah labil di wilayah Daop 3 Cirebon.
Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul menyatakan, bahwa langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api selama angkutan lebaran.
"Pihak kami telah menetapkan 10 titik daerah pemantauan khusus untuk mengantisipasi potensi gangguan perjalanan kereta api akibat banjir dan tanah labil di wilayah Daop 3 Cirebon," ujar Zainul saat diwawancarai media, Rabu (27/3/2024).
Selain pemantauan, PT KAI juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan.
Termasuk normalisasi saluran air dan perkuatan struktur tanah di lokasi rawan, serta penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik strategis.
"Lokasi penempatan AMUS mencakup berbagai stasiun seperti Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, hingga Songgom untuk mengantisipasi kemungkinan banjir dan tanah longsor," ucapnya.
Selama masa angkutan lebaran, PT KAI juga menyiapkan armada sarana yang handal, termasuk 14 lokomotif dan 60 armada kereta untuk memastikan kelancaran perjalanan.
"Dengan persiapan yang matang dari segala aspek, kami berharap angkutan lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi seluruh penumpang," jelas dia.
Adapun, Masa Angkutan Lebaran 2024 telah ditetapkan selama 22 hari, mulai dari 31 Maret 2024 hingga 21 April 2024.
Berikut adalah 10 titik pemantauan khusus yang telah dipetakan di wilayah Daop 3 Cirebon.
Titik Potensi Banjir:
- Jembatan (BH) 1085 KM 220+700 s.d KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur
- Jembatan (BH) 915 KM 187+600 s.d 187+700 antara Stasiun Babakan-Losari
- Jembatan (BH) 812 KM 161+600 s.d 161+700 antara Stasiun Brebes-Tanjung
- Jembatan (BH) 883 KM 252+500 s.d KM 252+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan
- Jembatan (BH) 941 KM 264+7-- s.d 264+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan
- Jembatan (BH) 827 dan 831 KM 243+200 s.d 243+600 antara Stasiun Sindanglaut-Ciledug
Titik Kontur Tanah Labil:
- KM 148+600 s.d 151+700 Jalur Hulu & Hilir antara Stasiun Haurgeulis–Cilegeh
- KM 234+100 s.d 234+400 Jalur Hulur antara Stasiun Luwung-Sindanglaut
- KM 274+100 s.d 274+200 Jalur Hulu antara Stasiun Ketanggungan-Larangan
- KM 175+000 s.d 176+100 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari-Jatibarang.
(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto)
Bobotoh Geulis Sebut Persib Jangan Terpancing Drama Guling-guling, Namun Akui Bali Punya Kiper Bagus |
![]() |
---|
Sisa-sisa Arus Balik Lebaran Masih Terlihat di Jalur Pantura Cirebon, Jumlahnya Turun Drastis |
![]() |
---|
Bus dari Jakarta Banyak yang Lewat Jalur Alternatif ke Pusat Kota Indramayu Menuju Jawa Tengah |
![]() |
---|
Hari Terakhir Libur Lebaran, 20 Ribu Warga Jakarta Tinggalkan Bandung Raya Gunakan Whoosh |
![]() |
---|
UPDATE Arus Balik pada H+5 Lebaran: Ribuan Pemudik Masih Padati Jalur Arteri Pantura Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.