Tamu Hotel Ramai Adakan Iftar pada Ramadan, Okupansi Diprediksi Naik Saat Libur Lebaran 2024

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Okupansi hotel di Jawa Barat pada momentum bulan suci Ramadan 1445 Hijriah masih tampak loyo.

Hal tersebut disampaikan oleh PAW Ketua PHRI Jawa Barat Dodi Ahmad Sofiandi.

“Hotel bintang 3,4,5 berdasarkan laporan, okupansinya sekitar 30 sampai 35 persen dari awal bulan Ramadan sampai sekarang, sudah berjalan 11 hari,” ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Jumat (22/3).

Kemudian, kata Dodi, okupansi hotel non bintang dan bintang 1, 2 mencapai 20 persen.

Dodi menuturkan, geliat masyarakat berbuka puasa di hotel berbanding terbalik dengan okupansi hotel saat bulan suci Ramadan.

“Iftar di hotel itu masuk ke pendapatan hotel, untuk okupansi atau permintaan kamar masih belum bergeliat,” ujar Dodi.

Baca juga: Iftar at Ambara Rooftop, Hotel Santika Pasirkaliki Bandung, Ada Menu Nusantara Hingga Timur Tengah

Kendati demikian, Dodi memprediksi okupansi hotel naik secara signifikan 80 hingga 100 persen saat hari libur Lebaran.

“Biasanya ada waktu libur Lebaran, permintaannya tinggi pada moment tersebut,” imbuhnya.

Disinggung soal Pemberlakuan Tarif Pajak Daerah, Dodi mengungkapkan Dewan Pengurus Pusat Gabungan Industri Pariwisata Indonesia mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap aturan soal Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) minimal 40 persen dan maksimal 75 persen dihapus.

“Di beberapa daerah di Jawa Barat belum menerapkan kebijakan baru, menunggu putusan nanti dari MK,” tuturnya.

Dodi berharap, jasa perhotelan bisa semakin menggeliat untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah.

“Semoga ke depan ada kenaikan yang signifikan agar bisa menutupi biaya operasional,” ucap Dodi. (*)

Baca juga: Nikmati Aneka Macam Hidangan Iftar di Hotel Santika Tasikmalaya dengan Tema Ramadan Menusantara