AgenBRILink Jalan Naggrok Bandung, Transfer Uang di Sela Kerja Cuma Semenit, Istri di Kampung Senang

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Azan salat Zuhur sebentar lagi bekumandang. Jarum jam di dinding gerai AgenBRILink di Jalan Nagrok, Kelurahan Pasirjati, Kota Bandung menunjuk pukul 11.50 WIB. Waktu salat Dzuhur Kamis (21/3/2024) jatuh pada pukul 11.57 WIB.

Jamaludin (31), menghentikan laju sepeda motornya tepat di depan gerai AgenBRILink itu. Parkirannya sempit, hanya sekitar satu setengah meter dari badan jalan.

Dia menyela waktu istirahat kerja untuk mengirim uang ke istirnya di Majalaya, Kabupaten Bandung.

Beberapa lembar uang kertas dikeluarkan dari dalam saku. Total ada Rp 200.000.

Dia kemudian menyerahkan uang tesebut kepada pegawai AgenBRILink. Namanya Wulan. Usianya baru 19 tahun.

Hanya semenit, transaksi pengiriman uang itu selesai.

Baca juga: Cerita Haru BRILink Cigending Bandung, Penerima Bansos Sujud Syukur Hingga Hitung Receh Rp 12 Juta

"Transfer uang untuk istri di rumah. Alhamdulillah lagi ada uang," ujar Jamaludin kepada Tribunjabar.id, di depan BRI Link.

Dia menceritakan, sudah 4 tahun bekerja di Kampung Maruyung, Kelurahan Pasanggrahan.

Jamaludin bekerja di pabrik tahu milik Pak Sahli. Bersama 12 pegawai lainnya, dia bertugas memproduksi tahu.

Oleh juragan tahu, dia diberi tempat tinggal. Jamaludin hanya sewaktu-waktu saja pulang ke Majalaya menemui keluarganya.

Baginya, kehadiran AgenBRILink yang tak jauh dari tempat kerjanya, sangat membantu. Sentra tahu kampung Maruyung hanya sekitar 500 meter dari BRILink. Kampung itu berbatasan dengan Kelurahan Pasirjati di sebelah barat.

Jamaludin tahu ada kantor BRI di depan Alun-alun Ujungberung. Namun, untuk datang ke sana dia harus berpakaian rapih. Belum lagi antrean panjang yang akan menghabiskan waktu kerjanya.

Di BRIlink, Jamaludin tak harus mengganti baju yang dikenakan saat bekerja. Pakai sandal pun tak masalah.

"Sangat membantu sekali, cukup di sini (BRILink). Layanannya sama, bisa transfer dan cepat. Uang sampai di kampung, istri pun jadi senang," ujarnya.

Azan Zuhur pun berkumandang. Ternyata waktu sudah begeser. Jamaludian pun kembali menarik gas sepeda motornya. Pulang ke tempat kerja, istirahat salat dan kembali bekerja.