Aep Nurdin Soroti Kelangkaan dan Mahalnya Harga Beras Saat Ramadan dan Setelah Pemilu 2024

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota Komisi 3 DPRD Jabar, Aep Nurdin menyoroti kelangkaan dan mahalnya harga beras di pasar saat bulan Ramadan karena kondisi tersebut kerap dikeluhkan oleh masyarakat.

Aep mengatakan, kondisi yang menyebabkan kelangkaan dan mahalnya harga beras tersebut harus diteliti agar ke depan bisa diantisipasi dan dicarikan solusi agar bisa kembali normal seperti biasanya.

"Memang ini terjadi kelangkaan ya di daerah, bahkan terjadi kenaikan harga yang tiba-tiba karena mungkin pasokan kurang. Ini perlu diteliti penyebabnya apa," ujar Aep.

Menurutnya, kelangkaan dan mahalnya harga beras di pasar tersebut kemungkinan karena banyak faktor, tetapi hal tersebut perlu ditelusuri untuk memastikan soal penyebabnya.

"Apakah penyebabnya karena bansos atau karena apa, kita belum tahu. Tapi ini mudah-mudah bisa segera terantisipasi," katanya.

Kendati demikian, kata Aep, masalah ini bisa segera tertangani karena di beberapa sudah memasuki masa panen, sehingga pasokan akan aman dan harga pun bisa kembali normal.

"Mudah-mudahan ini bisa terantisipasi dengan masa panen karena di beberapa daerah di Jawa Barat sudah mulai panen, contohnya di Kabupaten Bandung," ucap Aep.

Di sisi lain, Aep memastikan kondisi di Dapil-nya yakni Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih kondusif meski terjadi kelangkaan dan mahalnya harga beras saat Ramadan usai Pemilu 2024.

"Sekarang masyarakat sedang fokus menjalankan ibadah puasa karena penghitungan suara pada Pemilu di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat sudah selesai, jadi kondisinya kondusif," katanya.

Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang karena kelangkaan dan mahalnya harga beras ini akan bisa segera teratasi.