WASPADA Penyakit yang Biasa Muncul saat Lebaran, Ada Hipertensi dan Gangguan Pencernaan
Menurutnya, tidak ada perubahan tingkat kejadian penyakit pada masa Idul Fitri atau masa selain itu.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, Deborah Johana Rattu, mengatakan kasus penyakit selama Lebaran atau Idul Fitri pada tahun 2023, kasus baru dan lama terbanyak adalah Hipertensi Esensial sebanyak 11.649 kasus.
“Untuk kasus baru terbanyak nasofaringitis akut sebanyak 7818.
Gejalanya peradangan di tenggorokan yang dapat menimbulkan rasa gatal atau nyeri,” ujarnya, saat ditemui di Jalan Pahlawan, Rabu (20/3).
Kemudian, masyarakat kerap menderita ISPA non spisifik dan tercatat 5350 kasus selama masa Idul Fitri pada tahun 2023.
“Selanjutnya ada Dyspepsia atau gangguan pencernaan dengan 5166 kasus,” tuturnya.
Umumnya, gangguan pencernaan seperti sensasi terbakar, kembung, atau begah, mual, atau perasaan cepat kenyang setelah mulai makan.
“Adapun untuk kasus lama terbanyak adalah Hipertensi Esensial sebanyak 6514, kemudian NDDIM atau penyakit gula seperti diabetes tipe 2 sebanyak 940 kasus dan HIV 712 kasus,” paparnya.
Menurutnya, tidak ada perubahan tingkat kejadian penyakit pada masa Idul Fitri atau masa selain itu.
Deborah mengatakan, rencana kerja kesehatan pada Idul Fitri 2024, di antaranya, puskesmas buka pada jam kerja sesuai aturan.
“Bulan Ramadhan jam 08.00-14.00 WIB, setelah Ramadhan di buka seperti biasa,” ujarnya.
Kemudian, puskesmas hanya tutup pada tanggal merah, tanggal cuti bersama tetap membuka layanan dengan dilakukan pengaturan tugas pegawai.
“Pelaksana Posko Kesehatan tanggal 4-17 April 2024. Seluruh rumah sakit di Kota Bandung siap dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam dan klinik/TPMD/Dokter Gigi yang bekerja sama dengan BPJS dilakukan pengaturan sesuai kebijakan BPJS,” paparnya.
Pihaknya, kata dia, berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Sehingga untuk yang Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, tentu nanti akan buka disesuaikan dengan waktunya bagi pihak swasta,” katanya.
Deborah menuturkan, layanan kesehatan dari pemerintah akan buka sesuai dengan cuti bersama.
“Untuk rumah sakit layanan IGD bisa langsung, sedangkan untuk layanan poli nanti disesuaikan dengan rumah sakit yang ada,” ucapnya.
“Terpenting adalah memastikan menggunakan layanan online, sehingga nanti waktu tunggu dan ketersediaan bisa didapatkan,” kata Deborah. (Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah)
Berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews klik di sini
40 LINK Twibbon Idul Adha 2025 Gratis dan Menarik, Lengkap Cara Menggunakan, Bagikan di Medsos |
![]() |
---|
40 Poster Idul Adha 2025 Menarik Cocok Jadi Ucapan Lebaran di Medsos, Gratis Tinggal Download |
![]() |
---|
Niat Mandi dan Keramas sebelum Salat Idul Adha 2025 Ajaran Rasulullah, Lengkap Doa dan Tata Caranya |
![]() |
---|
Jadwal Lebaran Idul Adha 2025 Versi Muhammadiyah dan Kemenag, Tanggal Berapa? |
![]() |
---|
Fakta-fakta Lucky Hakim Disanksi Magang 3 Bulan di Kemendagri Setelah Plesiran ke Jepang Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.