Pemilu 2024

Apa Itu JSON Script yang Disebut PDI Pengunci Suara Ganjar di 16 Persen, Hasto: Seharusnya 33 Persen

pakar IT menyimpulkan Pemilu 2024 seharusnya berlangsung dalam 2 putaran, karena tak ada paslon yang mencapai suara di atas 51%.

Editor: Ravianto
Istimewa
Tangkapan layar Sirekap tidak menampilkan diagram hasil suara pemilihan presiden 2024. PDI Perjuangan mengklaim pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD raup suara jauh lebih banyak dari yang diumumkan KPU. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - PDI Perjuangan mengklaim pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD raup suara jauh lebih banyak dari yang diumumkan KPU.

Sejauh ini, perolehan suara Ganjar-Mahfud baru 16 persen.

Angka itu jauh dari angka yang didapatkan PDIP dari hasil audit forensik pakar IT terhadap Sirekap milik KPU.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam sebuah wawancara, Sabtu (16/4/2024).

Hasto menyebutkan kalau perolehan suara Ganjar-Mahfud adalah 33 persen, bukan 16 persen.

Dia menjelaskan, audit forensik dilakukan pada 16 Februari 2024 atau 2 hari setelah pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Ternyata, terdapat JSON Script yang dipasang di Sirekap untuk mengunci perolehan suara Ganjar-Mahfud di angka 16 persen.

"Sesuai hasil temuan audit forensik kami atas Sirekap KPU, ternyata dipasang JSON Script yang mengunci perolehan suara Ganjar Mahfud, padahal ketika ahli IT ini melakukan normalisasi terhadap JSON Sript pada tanggal 16 Februari jam 2 pagi itu, perolehan Ganjar-Mahfud 33?n Prabowo-Gibran 43%," kata Hasto.

Berdasarkan hasil audit forensik terhadap Sirekap, pakar IT menyimpulkan Pemilu 2024 seharusnya berlangsung dalam 2 putaran, karena tak ada paslon yang mencapai suara di atas 51%.

Hasto mengatakan, PDI Perjuangan tidak kuatir dengan hasil perolehan suara yang akan diumumkan KPU karena telah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan untuk mendongkrak perolehan suara paslon 2, termasuk penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Manipulasi Suara
Hasto mengungkapkan, pakar IT yang melakukan normalisasi atas JSON Script yang dipasang di Sirekap diketahui bahwa formulir C1 juga dapat dimanipulasi.

Caranya dengan menggunakan algoritma tertentu untuk memanipulasi form C1 yang merupakan single frame.

"Form C1 itu single frame. Jangankan single frame, video bergerak saja bisa dilakukan manipulasi dengan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan apalagi single frame makin mudah," kata Hasto.

Berdasarkan temuan pakar IT, PDI Perjuangan semakin yakin terhadap manipulasi Sirekap yang menimbulkan anomali, baik terhadap perolehan suara PDi Perjuangan maupun paslon 03.

Apalagi hasil exit poll yang dilakukan secara langsung saat pemungutan suara di TPS luar negeri, menunjukkan Ganjar-Mahfud unggul dibandingkan paslon nomor urut 2 dan 1.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved