Keracunan Massal di Bandung Barat
Ada Sianida dan Bakteri, Ini Hasil Uji Lab Sampel Penyebab Keracunan Murid SD di Bandung Barat
Selain sianida dan bakteri Staphylococcus aureus, kata dia, dari sampel muntahan siswa itu juga ditemukan kandungan jamur Candida Sp, dan dua bakteri
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah menerima hasil uji laboratorium sampel penyebab keracunan massal yang dialami sejumlah siswa di dua sekolah Dasar (SD).
Sebelumnya diberitakan, siswa yang mengalami keracunan makanan kemasan merek Daya berupa aci yang ditaburi serbuk cabai kering itu yakni sebanyak tujuh murid SDN 2 Bojong, Kecamatan Rongga dan satu siswa SD Kartika, Parongpong.
Sekretaris Dinas Kesehatan KBB, Maisara Hanif mengatakan, dari hasil uji laboratorium di Labkesda Jabar, sampel makanan merek Daya di SDN 2 Bojong dan SD Kartika itu negatif mengandung bakteri atau zat kimia berbahaya.
"Tapi dari sampel muntahan (siswa) ditemukan zat kimia sianida dan bakteri Staphylococcus Aureus," ujarnya di Kompleks Perkantoran Pemda KBB, Senin (18/3/2024).
Baca juga: UPDATE Bocah SD di Sukabumi Keracunan Makanan Ringan, Tinggal 7 Siswa yang Masih Sakit
Selain sianida dan bakteri Staphylococcus aureus, kata dia, dari sampel muntahan siswa itu juga ditemukan kandungan jamur Candida Sp, dan dua bakteri yakni Klebsiella Pneumoniae dan Enrterococcus Cloaceae.
"Jadi di dalam sampel muntahan siswa tersebut ada tiga kandungan mikrobiologi. Sementara uji kandungan zat kimia hanya Sianida saja," kata Maisara.
Ia mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium di Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) untuk memastikan adanya kandungan berbahaya pada makanan tersebut.
"Kita tinggal tunggu hasil dari laboratorium milik BPOM karena selain ke Labkesda, kita kirim juga mengirimkan sampelnya ke BPOM," ucapnya.
Sebelumnya Dinas Kesehatan KBB, telah mengirimkan tiga sampel penyebab keracunan itu, yakni sampel muntahan siswa, dan dua jajanan kemasan yang mereka konsumsi beberapa saat sebelum terjadi gejala keracunan.
Baca juga: BREAKING NEWS, Tujuh Murid SD di Bandung Barat Keracunan setelah Mengonsumsi Makanan Kemasan
"Dari tiga sampel yang dikirim, hanya muntahannya saja yang positif. Sementara dua sampel jajanan hasilnya tidak ditemukan zat kimia berbahaya maupun mikrobiologi," kata Maisara.
#TribunBreakingNews
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.