Berita Viral
Viral Video Dua Pria Bongkar Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Berisi Air, Ujungnya Panik, Pertamina Buka Suara
Beredar sebuah video yang memperlihatkan dua orang pria tengah mengeluarkan isi tabung liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) 3 kilogram (kg).
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Beredar sebuah video yang memperlihatkan dua orang pria tengah mengeluarkan isi tabung liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) 3 kilogram (kg).
Video itu viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun X @txtdarigajelas.
Pria dalam video viral itu mengaku membuktikan bahwa elpiji bersubsidi berisi air dan bukan gas.
Baca juga: Viral, Muncul Surat Peringatan Belum Lapor SPT Tahunan, Diancam Sanksi 89 Persen, DJP Buka Suara
"Ini gas isinya air, bukan gas. Gas 3 kg tutupnya yang warna merah isinya air, membahayakan pemakai," ujar pria tersebut.
Dalam video itu terlihat pria berkaus hijau memegang tabung gas dengan posisi terbalik.
Sementara pria lainnya menyebut isi gas tersebut melalui selang regulator ke lantai.
Tak lama, muncul kobaran api di lokasi kejadian hingga membuat mereka panik dan melarikan diri.
Hingga kini video itu pun langsung viral dan telah dilihat lebih dari 3 juta kali.
Lalu, bagaimana tanggapan Pertamina?
Penjelasan Pertamina
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyampaikan, isi tabung elpiji adalah zat cair seperti air.
Irto menyebut hal itu sesuai dengan kepanjangannya, liquefied petroleum gs, LPG jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia mempunya arti gas minyak cair.
"LPG itu singkatan dari liquefied petroleum gas. Jadi isi yang ada di dalam tabung elpiji itu merupakan gas yang sudah dipadatkan hingga berbentuk cair," jelasnya, saat dihubungi, Senin (11/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Irto mengatakan, komponen elpiji sendiri terdiri atas dua gas yang berasal dari minyak bumi, yaitu propana dan butana.
"Untuk komponen elpiji baik bersubsidi maupun nonsubsidi terdiri atas propana dan butana," ujar Irto.
Secara terpisah, peneliti di Pusat Riset Metalurgi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yudi Nugraha Thah mengatakan alasan mengapa gas pada elpiji disimpan dalam bentuk cair.
Gas dapat diubah menjadi cair, demikian pula sebaliknya, melalui pengendalian tekanan dan temperatur ruangan.
"Elpiji dapat dicairkan dari bentuk gas ke bentuk cair dengan tekanan yang tidak terlalu besar," tutur Yudi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Cairan dalam tabung akan kembali menjadi gas
Dengan mengubah gas ke bentuk cair, volume yang dibutuhkan untuk menyimpan gas tersebut tidak terlalu besar.
Hal tersebut, menurut Yudi, akan lebih menghemat tempat dan lebih mudah secara transportasi.
Kendati demikian, saat elpiji digunakan untuk bahan bakar memasak, bentuknya sudah kembali ke wujud gas.
"Ketika digunakan di kompor bentuknya sudah gas," ujar Yudi.
Perubahan dari cair ke gas ini dikarenakan tekanan yang mengenai zat menjadi turun, sedangkan temperaturnya naik.
Tekanan tabung relatif lebih tinggi daripada tekanan lingkungan, sementara suhu pada tabung lebih rendah dibandingkan lingkungan sekitar.
"Elpiji di tekanan atmosfer berwujud gas," sambungnya.
Oleh karena itu, Yudi menekankan, membuang-buang cairan elpiji seperti dalam unggahan video adalah tindakan yang berbahaya.
"Berbahaya, alasannya elpiji mudah terbakar," ucapnya.
Peristiwa terjadi di Sleman pada 2019
Sementara itu, peristiwa pembongkaran tabung elpiji 3 kg terjadi di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada 2019.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/9/2019), salah satu warga setempat berinisial AA menceritakan, dua pria dalam video merupakan karyawan sebuah warung masakan Padang.
"Iya beneran itu (terjadi) di warung nasi Padang, timur Transmart Maguwo," ujar AA.
Dua pemuda itu melakukan tindakan pembongkaran karena merasa ditipu dengan tabung gas yang berisi air.
Sebab, saat digoyang, tabung mengeluarkan bunyi seperti berisi air.
Setelah mengeluarkan isi tabung dengan selang regulator, dua pemuda itu pun terbakar dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr Hardjolukito untuk penanganan lebih lanjut.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Fakta-fakta Film Animasi Merah Putih: One For All Senilai Rp6,7 Miliar yang Viral Tuai Kritikan |
![]() |
---|
Sosok Pemobil yang Viral Ngaku Aparat dan Bawa Pistol di Tangsel Ternyata Jaksa, Kejagung Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Ismanto Tukang Jahit Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Kantor Pajak Klarifikasi Beber Penyebabnya |
![]() |
---|
Kisah Hendry Pemuda Sumedang Nekat Jalan Kaki ke Makkah Modal Rp50 Ribu Tempuh Perjalanan 9 Bulan |
![]() |
---|
Viral Buruh di Pekalongan Kaget Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Hidup Sederhana di Gang Sempit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.