Purwakarta Targetkan 111.234 Ton Gabah Kering Giling di Musim Tanam Rembang 2024, Tahun Lalu 101 Ton

Target itu lebih tinggi dibandingkan produksi masa tanam tahun sebelumnya yang mencapai 101.071 ton gabah kering giling.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
deanza falevi/tribun jabar
Petani saat menimbang gabah hasil panen di ladang sawah Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Musim tanam rendeng pertama tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta proyeksikan target produksi padi sebanyak 111.234 ton gabah kering giling (GKG). 

Target itu lebih tinggi dibandingkan produksi masa tanam tahun sebelumnya yang mencapai 101.071 ton gabah kering giling.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, proyeksi peningkatan target kapasitas produksi padi itu untuk memperkuat ketersediaan pangan daerah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat juga diharapkan mampu menekan angka inflasi di daerah. Karena dengan jaminan ketersediaan pangan maka harga-harga bisa terkendali dan bisa dijangkau masyarakat. Ketersediaan pangan di daerah juga merupakan salah satu cara untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," kata Sri Jaya Midan saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Sabtu (9/3/2024).

Midan menjelaskan, proyeksi target produksi padi itu akan dihasilkan melalui areal persawahan seluas 17.970 hektar yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Purwakarta. Areal persawahan itu lebih luas dibandingkan musim tanam tahun sebelumnya yang mencapai 14.316 hektar.

Menurutnya, melalui areal persawahan yang lebih luas, diharapkan kapasitas produksi padi tahun ini bisa lebih tinggi. 

Langkah ini, lanjut Midan, ditempuh untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

"Kami juga harapkan dengan kapasitas produksi yang lebih besar, maka bisa menyeimbangkan harga bahan pangan pokok beras sehingga bisa dijangkau masyarakat," ujar Midan.

Midan mengatakan, upaya peningkatan kapasitas produksi beras di Kabupaten Purwakarta itu menindaklanjuti arahan Penjabat Bupati Purwakarta yang meminta Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta menyiapkan strategi peningkatan ketersediaan pangan daerah yang muaranya adalah ketahanan pangan nasional.

"Kami menindaklanjuti arahan Pj Bupati itu salah satunya adalah dengan melakukan perluasan areal tanam persawahan. Kami juga menyiapkan segala potensi dukungan strategis bagi para petani dalam menghadapai masa tanam, seperti bantuan bibit, ketersediaan air irigasi, pasokan pupuk, bantuan penyuluhan dan dukungan lainnya," kata Midan.

Meski waktu untuk musim tanam rendeng tahun 2024 ini relatif terlambat, Midan optimis proyeksi target produksi padi akan tercapai.

Keterlambatan musim tanam tahun ini dampak dari fenomena alam El Nino yang menyebabkan masa musim kemarau makin parah dan berkepanjangan. 

"Musim tanam rendeng biasanya dimulai sejak November. Namun karena dampak El Nino, menyebabkan musim kemarau makin parah dan lebih panjang waktunya. Musim tanam rendeng tahun ini baru bisa dimulai pada Januari dan Februari," kata Midan.

Ia juga menjelaskan, keterlambatan waktu tanam itu menyebabkan waktu musim panen raya akan bergeser disekitar bulan April atau Mei mendatang.

"Biasanya jika musim tanam rendeng berlangsung normal mulai November, maka masa panen raya terjadi sekitar bulan Maret. Tapi tahum ini panen raya akan bergeser pada sekitar April dan Mei," katanya.

Musim tanam rendeng adalah musim tanam utama mulai November, Desember, Januari, Februari hingga Maret.

Musim tanam rendeng biasanya berbarengan saat musim hujan mulai stabil sehingga suplai air pertanian tercukupi dengan baik.

Di banyak daerah di pulau Jawa, panen raya musim rendeng biasanya berlangsung pada bulan Maret.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved