Dulu Jualan Ngampar, MK Hadaaf Jadi Toko Favorit Anak Sekolah, Ruangan Diperluas Setelah dapat KUR

Toko ATK dan SBK milik Kikih menjual alat tulis kantor dan tanah liat untuk prakarya, di Kota Cimahi, semakin maju setelah dapat KUR BRI.

|
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Kisdiantoro
Toko ATK dan SBK milik Kikih menjual alat tulis kantor dan tanah liat untuk prakarya, di Kota Cimahi, semakin maju setelah dapat KUR BRI. 

Ragam dagangan terus bertambah. Bahkan bila ada barang sedang tren dan berpeluang mendapatkan keuntungan, toko ini ikut menjualnya.

Contoh ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, tak terkecuali Kota Cimahi, MK Hadaaf ikut menjajakan masker atau face shield. Saat itu laris manis. Hingga kini barang itu pun masih dijual.

Kikih dan istri terus mencari peluang agar tokonya terus maju, termasuk ikut dalam komunitas UMKM Kota Cimahi dan pelatihan kewirausahaan.

Kenalan dengan KUR

Toko ini berubah seramai sekarang setelah Kikih berkenalan dengan petugas dari BRI Kota Cimahi.

Perkenalan itu pun terjadi informal. Pertugas BRI datang ke tokonya dan berbicara banyak tentang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk pengembangan udaha melalui pinjaman modal Kredit Usaha Rakayat (KUR).

Saat itu pada 2017, toko hanya berukuran 3 kali 2 meter, ruang kamar yang disulap menjadi tempat berjualan.

Setahun sebelum berbentuk toko, tempat jualannya adalah teras rumah. Melantai tanpa rak etalase.

Bermodalkan rekening BRI dan surat keterangan berusaha dari kelurahan, Kikih memberanikan untuk mengajukan KUR ke BRI. Hasilnya menggembirakan. Pinjaman Rp 15 juta langsung disetujui sehari setelah disurvei.

"Prosesnya cepat. Alhamdulillah bisa nambah modal, belanja barang lebih banyak, memperbaiki toko," ujar Kikih.

Penilaian yang dilakukan petugas BRI tidak salah. Toko MK Hadaaf berhasil memanfaatkan modal dan proses cicilan pun lancar. Raport-nya hijau.

Pada tahap berikutnya kucuran modal bertambah menjadi Rp 25 juta, dan terakhir mengucur Rp 50 Juta.

Dari modal itu, Kikih merenovasi toko. Dua tembok di belakang toko dijebol. Toko menjadi lebih luas, kini ukuran menjadi 3x 10 meter, lima kali lebih besar dari toko semula.

Dia pun mulai mempekerjakan tetangganya untuk membantu di toko. Bila sedang ramai pesanan tanah liat, tiga tetangga lainnya diajak bekerja di toko MK Hadaaf.

"Kedepan berharap bisa ikut pemeran produk tanah liat custom, gerabah. Dan belajar ekspor," harap Kikih. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved