Simulasi Makan Siang Gratis Program Prabowo-Gibran Digelar di Purwakarta, Ada Dua Pola
Simulasi program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo-Gibran kembali dilakukan.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Simulasi program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kembali dilakukan, Senin (4/3/2024).
Kali ini, digelar di SD Negeri Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Sebanyak 579 murid SD Negeri Ciwangi rencananya akan mendapat makan siang gratis selama satu minggu.
Berbeda dengan simulasi makan siang gratis yang dilakukan sebelumnya, dua pola makan siang gratis diberlakukan pada simulasi di Purwakarta.
Pola pertama, biaya makan siang gratis dikelola oleh Forum Orang Tua Siswa (Fortusis), dalam arti merekalah yang menentukan menu makan siang dan membuatkannya untuk para siswa.
Pola kedua, biaya makan siang tak diserahkan untuk dikelola Fortusis, melainkan langsung diserahkan kepada orang tua masing-masing siswa untuk dikelola.
Untuk makan siang yang dikelola kolektif oleh Fortusis, para siswa mendapatkan satu menu yang sama, yakni ada ayam teriyaki, sayur tumis dan nasi, termasuk susu dan sebutir jeruk. Biaya untuk menu seperti ini Rp 15 ribu per anak.
Baca juga: Anggaran Makan Siang Gratis Diharapkan Tak Diambil dari Dana BOS, Bisa Pengaruhi Gaji Guru Honorer
Sementara untuk yang dibuatkan langsung oleh orang tua siswa, menunya sangat beragam. Bahkan potongan daging lebih besar, sayur dan buah lebih banyak, dan bekal yang dibawa sesuai dengan selera anak.
Melihat perbedaan kedua pola tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Dedi Mulyadi, datang langsung memantau acara simulasi ini mengaku lebih memilih mengusulkan pola kedua untuk diterapkan jika program ini direalisasikan nanti.
Selain menu yang seragam, mengolektifkan pengelolaan makan siang gratis, menurut Dedi, juga membuat banyak biaya terbuang, misalnya untuk pengadaan tempat makan dan sendok plastik yang sekali pakai.
"Ini kurang efektif, harganya sama dengan satu sampai dua butir telur," ujar Dedi, yang kemarin ditemani Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, dan ahli gizi dari Dinas Kesehatan Purwakarta.
Meski begitu, ujar Dedi, yang dilakukan ini baru simulasi untuk mencari formula terbaik.
Baca juga: Bupati Herman Suherman Tak Tahu Program Makan Siang Gratis di Cianjur, Kadispora: Belum Ada Surat
"Ini hanya usulan saya saja setelah melihat simulasi. Pengelolaan uang makan siang gratis langsung oleh orang tua siswa membuat makanannya lebih variatif dan bergizi," ujar Dedi.
Pada simulasi di SDN Ciwangi, setiap anak masing-masing mendapat Rp 15 ribu setiap harinya selama satu minggu. Biaya simulasi sepenuhnya disubsidi Dedi dari uang pribadinya.
"Program seperti makan siang gratis seperti ini sebenarnya sudah tidak asing bagi saya. Program seperti ini sudah ada sejak saya menjadi Bupati Purwakarta, beberapa waktu lalu. Saat itu orang tua diberi bantuan ikan atau telur dan susu untuk bekal anaknya di sekolah," kata Dedi. "Jadi kalau ditanya memang anggarannya ada? Ya, itu buktinya, dulu di Purwakarta semuanya berjalan, siswa diberi telur dan susu gratis, infrastruktur bagus, RT RW digaji tinggi, padahal APBD-nya paling kecil."
Viral, Kades di Bogor Gelar Khitanan Anak Mewah, Ada Karangan Bunga dari Dedi Mulyadi, Harta Disorot |
![]() |
---|
BGN Wajibkan Ahli Gizi dan Relawan Cicipi Makanan MBG Sebelum Dibagikan, Harus Direkam |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi soal Pemukulan Sopir Mobil di Cipatik Bandung Barat: Jangan Rusak Jawa Barat! |
![]() |
---|
Kabar Gembira untuk Warga Bandung, Penghapusan Denda Piutang PBB Berlaku hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Respon Dedi Mulyadi setelah Warga Situ Ciburuy Suka Rela Pindah, Warga Tinggal Pilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.