Penjelasan Caleg Gagal di Garut yang Tutup Akses Jalan Warga, Ngakunya Biar Warga Kompak

Ia mengakui bahwa dirinya gagal lantaran kurang mendapatkan suara pemilihan legislatif di dapil 2 Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID/SIDQI AL GHIFARI
Wawan Setiawan calon anggota legislatif (caleg) yang gagal duduk di kursi DPRD Garut membuka kembali akses jalan yang sebelumnya sempat ia tutup. Dibukanya kembali akses jalan itu disaksikan unsur pemerintahan setempat dan anggota TNI-Polri, Kamis (29/2/2024) siang. 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Wawan Setiawan seorang calon anggota legislatif (caleg) Partai Gerindra buka suara soal alasan menutup akses jalan di rumahnya usai dirinya kalah di Pemilu 2024.

Ia mengakui bahwa dirinya gagal lantaran kurang mendapatkan suara pemilihan legislatif di dapil 2 Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Ya gagal, saya caleg tidak jadi, cuma kami rela seperti ini, malu lah udah pasti tapi kan demi kehidupan masyarakat bisa kompak saya gak apa-apa," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Kamis (29/2/2024).

Soal penutupan jalan itu, Wawan menyebut dirinya hanya ingin masyarakat di desanya bisa satu suara dan kompak dalam menentukan pilihan politik demi kepentingan pembangunan di daerahnya.

Ia merasa prihatin dengan kondisi masyarakat yang saat ini membangun desa dengan biaya yang dibebankan pada kegiatan gotong royong.

Padahal menurutnya, pembangunan desanya bisa melibatkan kerjasama antara pemangku kebijakan, salah satunya dengan cara mendukung calon tertentu.

Diduga karena gagal duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Garut, seorang caleg tutup akses jalan di depan rumahnya yang selama ini digunakan warga. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 
Diduga karena gagal duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Garut, seorang caleg tutup akses jalan di depan rumahnya yang selama ini digunakan warga. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat.  (TRIBUNJABAR / SIDQI AL GHIFARI)

"Jadi kalo satu suara kita kan bisa bargaining dengan calon-calon yang jadi, kalau sekarang kan (masyarakat) di Ciarog berpencar,"

"Jadi harapan saya ya itu aja, bisa menyatukan masyarakat agar kompak," ungkap Wawan.

Setelah polemik penutupan jalan di tanah miliknya itu, Wawan menyebut banyak hikmah yang bisa diambil, salah satunya masyarakat bisa diajak bermusyawarah dan bersatu.

Baca juga: Buntut Caleg Gagal di Garut Tutup Akses Jalan, DPC Gerindra Minta Diselesaikan dengan Musyawarah

Meski menurutnya, menyatukan masyarakat di kampung halamannya seperti saat ini perlu pengorbanan, misalnya ia harus rela mendapat banyak komentar terkait aksinya dalam menutup jalan.

"Kini masyarakat bisa diajak selama tokoh-tokoh bisa bersatu, jadi kalo ada event ke depan bisa kompak, tidak seperti selama ini, tokoh ini dukung itu, tokoh ini dukung ini,"

"Karena modal untuk pembangunan masyarakat adalah kekompakkan, walaupun saya harus malu menyebar (viral) kemana-mana, tapi ini pengorbanan untuk ke depan," lanjut Wawan.

Wawan menjelaskan, terkait posisinya di masa yang akan datang, ia tetap akan berbuat banyak untuk desa nya meski gagal duduk di bangku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut.

Ia juga mempersilahkan warga sekitar rumahnya untuk mengakses jalan yang sempat ia tutup. Jalan tersebut menurutnya sangat vital untuk menunjang aktivitas warga.

"Sekarang silahkan dipergunakan itu jalan, semoga menjadi tabungan amal untuk saya dan keluarga," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved